Laporan Rianza Alfandi | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, KOTA JANTHO – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Aceh Besar, H. Saifuddin, menegaskan bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ada di madrasah berhak mendapat layanan pendidikan setara dengan siswa pada umumnya.
Hal itu disampaikan Saifuddin alias Yahwa saat membuka Workshop Madrasah Pelaksana Inklusi di Aula Pesantren Modern Al Manar, Aceh Besar, Selasa (12/8/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Bergerak Bersama Menuju Madrasah Inklusi yang Ramah Anak” dan diikuti oleh para kepala madrasah, guru iklusi dan operator dari berbagai jenjang madrasah di Aceh Besar.
“Sistem inklusi di madrasah sangat penting untuk memastikan semua anak mendapatkan hak belajar yang sama.
Dengan sistem yang terencana, setiap anak bisa dibimbing sesuai kebutuhannya tanpa merasa terpinggirkan,” ujarnya.
Baca juga: Dosen USK Kembangkan Sabun Cuci Tangan Berbasis Garam di Aceh Besar
Saifuddin mengungkap, hampir semua madrasah di Aceh Besar memiliki peserta didik inklusi.
Oleh karena itu pentingnya penerapan madrasah inklusi yang berjalan secara optimal di seluruh madrasah Aceh Besar.
“Inklusi bukan hanya mereka yang cacat secara fisik, tetapi juga mencakup anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus lainnya, seperti lamban dalam belajar atau memerlukan metode pembelajaran berbeda,” jelasnya.
Madrasah inklusi
Yahwa juga mendorong madrasah untuk mempercepat proses pendataan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sesuai jenjang kekhususannya.
Data tersebut, lanjut dia, akan berkontribusi dalam membangun sistem informasi pendidikan inklusi Kementerian Agama, sehingga dapat menjadi dasar perencanaan kebijakan yang tepat sasaran.
Baca juga: VIDEO - Dirlantas Polda Aceh Berbagi Bahagia dengan Anak Berkebutuhan Khusus di SLB
“Peserta didik berkebutuhan khusus tidak pernah meminta untuk dilahirkan dengan segala keterbatasan.
Oleh karena itu, kita yang harus menghadirkan madrasah dengan menerapkan pembelajaran yang tepat bagi mereka, sehingga terciptanya madrasah inklusi,” tegasnya.
Yahwa berharap workshop ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antar madrasah, pendidik, dan pemangku kepentingan, guna memastikan hak pendidikan bagi semua anak dapat terpenuhi tanpa diskriminasi.
Acara ini diikuti puluhan peserta dari madrasah, dengan pemateri Bunda Inklusi Aceh Besar Yasmaidar, Ketua Pokjawas Aceh Nopian Dorsain, dan Ketua Pokjawas Aceh Besar Rosyidah Lubis.
Baca juga: Tampil tak Senonoh di TikTok, Wanita Lhokseumawe Diamankan,Haji Uma Apresiasi Walikota & Semua Pihak