Jurnalisme Warga

Sabang, Mengesankan untuk Selamanya

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MELINDA RAHMAWATI, Mahasiswi Pendidikan Sejarah Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka, sedang mengambil Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas BBG, melaporkan dari Banda Aceh

Perjalanan ke titik ini terbilang panjang, sekitar satu setengah jam dengan jalan yang berliku.

Hari telah senja saat tiba di Tugu Nol Km Indonesia.

Kami berfoto bersama di Tugu Nol Km tersebut dan menikmati suasana senja di sana.

Suasana yang sangat menenangkan bagi kami semua menikmati senja yang menghadap langsung ke lautan dari atas bukit.

Senja mulai meredup dan kami bergerak menuju penginapan di Iboih.

Setelah selesai melakukan keperluan pribadi, kami lakukan kegiatan makan bersama di tepi pantai.

Kegiatan tersebut terasa sangat menyenangkan karena bentuk kegiatannya “BBQ” dengan sederhana.

Biarpun sederhana, semua terasa sangat berkesan bagi kami yang memang saling berbeda asal domisilinya.

Kami menikmati kebersamaan dan keakraban kami dalam kegiatan tersebut.

Puas berkegiatan, kami pun rehat untuk menghimpun energi menghadapi kegiatan berikutnya.

Matahari mulai membangunkan kami di pagi hari dan kami bersiap untuk snorkeling di Pulau Rubiah.

Letak pulau ini sangat dekat dengan Teupin Layeu.

Perlu diketahui, Rubiah merupakan nama dari istri ulama Teungku Ibrahim (Teungku Chik di Iboih) yang berasal dari Singkil.

Sedikit catatan sejarah mengapa beliau bisa tinggal di pulau tersebut dan dimakamkan di sana.

Awalnya, Siti Sarah Rubiah dan Teungku Ibrahim tinggal bersama di Pulau Weh tersebut.

Halaman
1234

Berita Terkini