SERAMBINEWS.COM, AMMAN - Suriah yang masih dilanda perang berkepanjangan telah berubah menjadi negara narkoba.
Kelompok kuat militan Syiah Hizbullah Lebanon di Suriah menjadi pendukung narkoba.
Sehingga, perluasan operasi perdagangan narkoba menjadi alasan utama negara yang dilanda perang itu menjadi negara narkotika.
Dimana, telah terjadi peningkatan penyelundupan narkoba ke Jordania, negara-negara Teluk dan Eropa.
Dalam sambutannya kepada Arab News, Fayez Dweiri, pensiunan mayor jenderal dan analis militer mengatakan Hizbullah menggunakan perdagangan narkotika untuk mengamankan pendanaan setelah sanksi AS terhadap Iran.
Baca juga: Australia Masukkan Hizbullah Lebanon Sebagai Organisasi Teroris
“Ada industri obat-obatan terlarang yang didirikan untuk Hizbullah di Dahieh Al-Janubiya Beirut di kubu Syiah Baalbek," ujarnya.
"Hizbullah telah merelokasi beberapa pabrik obat terlarang ke Aleppo dan wilayah lain yang dikuasai pemerintah Suriah,” tambahnya.
Dweiri mengatakan Hizbullah selalu menggunakan jaringan pencucian uang dan perdagangan narkoba untuk membiayai persenjataan dan operasi militernya.
Selain untuk mendanai layanan sosial bagi konstituennya.
"Sanksi AS terhadap Iran telah memukul Hizbullah dengan keras, mewajibkannya untuk mencari sumber pendapatan lain," katanya.
Ditanya apakah pemerintah Suriah terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang, Dweiri mengatakan:
"Saya tidak memiliki dokumen yang membuktikan hal itu."
"Tetapi membiarkan Hizbullah menjalankan kegiatan gelap besar-besaran di negara itu saja merupakan kejahatan besar."
Baca juga: Prancis Tangkap Pria Pemasok Bahan Senjata Kimia ke Suriah
Enab Baladi mengklaim obat-obatan terlarang diselundupkan dari Lebanon ke Suriah dengan kendaraan yang didukung angkatan bersenjata.
"Berarti mereka dapat melewati pos pemeriksaan militer Suriah tanpa diperiksa," ungkapnya.
Menurut sebuah laporan dari Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat, Hizbullah memperluas dan melembagakan perusahaan perdagangan narkoba.
Dan saat ini, menghasilkan lebih banyak uang daripada aliran pendanaan lainnya.
Lembaga pemikir tersebut mengklaim industri narkotika global Hizbullah dimulai di Lembah Bekaa Lebanon pada 1970-an.
Hizbullah menggunakan rute penyelundupan yang mapan melintasi perbatasan Israel-Lebanon.(*)
Baca juga: Israel Tegaskan Suriah Tidak Boleh Memiliki Senjata Kimia, Sempat Dirudal Dua Kali