Turnamen Piala Afrika 2021 sudah mencapai puncak.
Laga Senegal versus Mesir akan tersaji pada babak final yang dipentaskan di Stade Omnisport Paul Biya (Yaounde), Olembe, Kamerun, pada Senin (7/2/2022) dini hari WIB nanti.
Dalam duel tersebut, dua pemain Liverpool yaitu Sadio Mane dan Mohamed Salah yang sama-sama menjadi bintang di timnas masing-masing memiliki misi berbeda.
Di satu sisi, Sadio Mane ingin negaranya Senegal memenangkan Piala Afrika untuk pertama kali sejak keikutsertaan mereka dalam event tersebut.
Sementara di sisi lain, Mohamed Salah masih merasa lapar untuk mengambil trofi kedelapan bagi tim nasionalnya.
Sejak Piala Afrika digelar pada tahun 1957 silam, The Pharaohs--julukan Timnas Mesir--sudah tujuh kali tampil sebagai juara (1957, 1959, 1986, 1998, 2006, 2008, dan 2010), serta dan dua kali sebagai runner-up (1962 dan 2017).
Sementara Senegal yang berjulukan Lions of Teranga, prestasi terbaik mereka di Piala Afrika adalah baru dua kali menjadi runner-up yaitu pada tahun 2002 dan 2019.
Untuk diketahui, Senegal lebih dulu melaju ke final Piala Afrika 2021 setelah melibas Burkina Faso, 3-1, dalam semifinal di Stadion Ahmadou Ahidjo, Kamis (3/2/2022) dini hari WIB.
Kemenangan Senegal hadir berkat gol-gol dari Abdou Diallo (70'), Bamba Dieng (76'), dan Sadio Mane (87').
Baca juga: Senegal vs Mesir, Final Impian Piala Afrika 2022, Hat-trick Duel Sadio Mane VS Mohamed Salah
Baca juga: 4 Negara Lolos Semifinal Piala Afrika 2022: Kamerun vs Mesir dan Senegal vs Burkina Faso.
Sementara Burkina Faso sempat memperkecil skor melalui aksi Biati Toure pada menit ke-82.
Sedangkan Mesir melenggang ke partai puncak usai memupuskan harapan tuan rumah Kamerun dalam babak empat besar di Stadion Olembe, Jumat (4/2/2022) dini hari WIB.
Namun, kemenangan Mo Salah cs tak diraih dengan mudah.
Selama 120 menit, The Indomitable Lions--julukan Timnas Kamerun--dan The Pharaohs hanya mampu bermain imbang tanpa gol.
Karena itu, pemenang pun harus ditentukan via adu penalti.
Dalam sesi tos-tosan itu, Mesir berhasil menang 3-1 dan melaju ke final.
Bagi Senegal yang kini ditangani Aliou Cisse, laga dini hari WIB nanti menjadi final kedua beruntun di Piala Afrika atau ketiga sepanjang sejarah turnamen tersebut.
Namun, dua final sebelumnya gagal dituntaskan Senegal dengan raihan trofi.
Baca juga: Setelah Berhasil Bawa Senegal Melaju ke Perempat Final Piala Afrika, Sadio Mane Alami Gegar Otak
Teranyar, Senegal tak mampu menjuarai Piala Afrika setelah dibekuk Aljazair 0-1 pada final tahun 2019 lalu.
Sementara Mesir di bawah asuhan Carlos Queiroz makin menegaskan dirinya sebagai tim yang paling banyak mencapai final Piala Afrika.
Kini, The Pharaohs sudah mencatatkan 10 partai final.
Pada sembilan kesempatan sebelumnya, mereka berhasil menjadi juara tujuh kali dan sisanya menjadi runner-up.
Torehan tujuh gelar juara itu menjadikan Mesir sebagai tim tersukses sepanjang sejarah Piala Afrika.
Tapi, Mesir sudah lama tak menjuarai Piala Afrika.
Kali terakhir mereka mengangkat trofi terjadi pada saat mengalahkan Ghana, 1-0, pada final pada 2010.
Pada Piala Afrika 2021 yang digeser ke tahun ini akibat pandemi Covid-19, Lions of Teranga masuk ke turnamen sebagai favorit.
Baca juga: Korban Tragedi Piala Afrika saat Laga Kamerun vs Komoro Bertambah, 8 Orang Tewas dan 50 Luka-luka
Mané memberikan kecepatan yang luar biasa, kreativitas yang memukau, dan keterampilan penyelesaian klinis.
Mereka bisa dibilang memiliki penjaga gawang terbaik, kiper Chelsea Edouard Mendy.
Pertahanan kuat Napoli, Kalidou Koulibaly dan gelandang PSG, Idrissa Gueye.
Senegal memenangkan babak penyisihan grup mereka dengan cara yang tak menentu.
Pertandingan pembukaan mereka adalah laga yang menjemukan melawan tim kecil Zimbabwe.
Mereka menang berkat penalti yang meragukan pada menit ketujuh perpanjangan waktu.
Mungkin titik terendahnya adalah hasil imbang 0-0 melawan Malawi, di mana pemain seperti Mané bermain seperti pemain yang kurang berbakat, melakukan umpan-umpan yang gagal dan bergerak dengan lamban.
Tapi seperti Prancis yang jadi juara di Piala Dunia 2018, Senegal meledak di babak sistem gugur.
Singa Teranga mulai mengaum dengan kemenangan perempat final yang menentukan, mengalahkan Guinea Khatulistiwa yang menjadi pembunuh raksasa di turnamen tersebut.
Baca juga: Riyad Mahrez Gagal Penalti, Timnas Aljazair Sang Juara Bertahan Terdepak dari Piala Afrika
Tapi, Mesir juga sudah menunjukkan keteguhan yang dibutuhkan para juara--meskipun dalam bentuk yang lebih membosankan.
Mereka menang dalam tiga pertandingan berturut-turut yang masuk ke perpanjangan waktu, sejak mengalahkan tim Pantai Gading yang sebelumnya menyingkirkan juara bertahan, Aljazair.
Mesir adalah tim yang tidak diunggulkan saat laga semifinal melawan tuan rumah Kamerun dengan dua striker paling produktif di turnamen, Vincent Aboubakar dan Karl Toko-Ekambi.
Namun Mesir menang lewat adu penalti.
Fans liverpool terbelah Final Piala Afrika 2021 membuat fans Liverpool terbelah.
Sebagian ingin Mohamed Salah bersama timnas Mesir menjadi juara, sementara sebagian lagi menginginkan Sadio Mane bersama Senegal meraih trofi.
Slogan "You Will Never Walk Alone" (Kamu tidak akan pernah berjalan sendirian) diuji pada laga ini.
Dukungan mereka selalu diberikan kepada tim yang ada pemain Liverpoolnya.
Baca juga: Hasil Lengkap Piala Afrika - Mohamed Salah Mandul Bikin Mesir Kalah, Juara Bertahan Aljazair Imbang
"Menjadi penggemar setia Liverpool, saya terpecah.
Hatiku untuk Mane tapi otakku memberitahuku sesuatu yang lain (Mo Salah)," tulis penggemar Liverpol di Twitter.
Mereka semua rata-rata merasa gembira karena final Piala Afrika mempertemukan Senegal dan Mesir.
Dua tim yang dibintangi Salah dan Mane, dua ujung tombak Liverpool.
"*Kemajuan apa* Kemajuan adalah ketika penggemar LFC mendukung Mane dan Mo Salah, untuk mencapai final.
*apa itu kebingungan* Kebingungan adalah ketika Mane dan Mo Salah mencapai final dan Anda tidak tahu siapa yang harus didukung.
*Derby Liverpool*.
Dilema untuk penggemar Liverpool yang menonton Piala Afrika," tulis penggemar lainnya.
Akan Jumpa Lagi di Babak Play-Off Piala Dunia
Pertarungan sengit sesama sahabat di Liverpool antara Sadio Mane dan Mohamed Salah jelas bakal menjadi pusat perhatian.
Baca juga: Diancam Dukun Santet karena Ikuti Piala Afrika 2021, Sadio Mane: Mati Hanya di Tangan Allah
Prediksi dari Mane soal final Piala Afrika 2021 sejak awal akhirnya benar-benar terealisasi.
Winger berusia 29 tersebut ingin berhadapan dengan tim yang diperkuat oleh rekannya di Liverpool baik itu Mo Salah atau Naby Keita.
Dua poros kekuatan The Reds di lini depan dipastikan bakal saling beradu ketajaman.
Di Piala Afrika 2021, Mane tercatat lebih sukses ketimbang Mo Salah soal urusan mencetak gol.
Mane mampu mengoleksi tiga gol, unggul satu gol dari Mo Salah yang baru mengumpulkan dua gol.
Mo Salah memang tertinggal soal bikin gol di Piala Afrika 2021, tapi ia merajai di Liga Inggris 2021-2022.
Penyerang berusia 29 tahun tersebut memuncaki daftar topscorer sementara dengan koleksi 16 gol.
Rekannya, Mane hanya mengumpulkan setengah dari pundi-pundi gol Salah, delapan butir.
Perjumpaan antara Mane dan Mo Salah di level internasional tidak hanya berlangsung di final Piala Afrika 2021 saja.
Baca juga: Piala Afrika Dimulai 9 Januari 2022, Kamerun vs Burkina Faso Jadi Laga Pembuka Malam Ini
Keduanya dipastikan kembali saling bentrok bahkan sampai hattrick alias tiga kali.
Itu terjadi setelah Senegal dan Mesir harus 'saling bunuh' usai keduanya dipertemukan dalam babak ketiga (babak play-off) Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Afrika.
Perang saudara pertama di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Mane dan Mo Salah bakal tersaji pada 23 Maret mendatang dengan Mesir sebagai tuan rumah.
Selanjutnya pada laga leg kedua gantian Senegal yang menjamu Mesir pada 29 Maret.
Dalam gelaran Piala Dunia 2022 nanti dipastikan salah satu dari Mo Salah atau Mane bakal absen di Qatar. (kompas.com/tribunnews/mba/bolasport.com)
Juara Piala Afrika
- 7 Kali: Mesir
- 5 Kali: Kamerun
- 4 Kali: Ghana dan Nigeria
- 2 Kali: RD Kongo (Kongo-Kinshasa, Zaire) dan Pantai Gading
- 1 Kali: Aljazair, Kongo, Ethiopia, Maroko, Afrika Selatan, Sudan, Tunisia, dan Zambi\
Runner-up Piala Afrika
- 5 Kali: Ghana
- 4 Kali: Nigeria
- 2 Kali: Mesir, Kamerun, Pantai Gading, Zambia, Tunisia, Sudan, dan Senegal
- 1 Kali: Aljazair, Maroko, Ethiopia, Afrika Selatan, Mali, Burkina Faso, Uganda, Guinea, dan Libya
Baca juga: Piala Afrika Dimulai 9 Januari hingga 6 Februari 2022, Berikut Daftar 24 Tim dan Pembagian Grup
Baca juga: Mesir Buru Tropi Piala Afrika, Hilang Saat Serangan 2013 ke Markas Besar Federasi Sepak Bola