Bahkan minyak goreng kemasan satu harga yang ditetapkan pemerintah pusat Rp 14 ribu per liter banyak kosong atau sudah habis di pasaran.
Laporan Sara Masroni | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Pedagang minyak goreng di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, mulai mengeluhkan keterbatasan stok.
Bahkan minyak goreng kemasan satu harga yang ditetapkan pemerintah pusat Rp 14 ribu per liter banyak kosong atau sudah habis di pasaran.
Setidaknya hal ini disampaikan Rizky, pedagang minyak goreng di Pasar Induk Lambaro saat ditemui Serambinews.com, Senin (7/2/2022).
Menurut Rizky, pihaknya mulai kwalahan menyediakan beberapa jenis minyak goreng dengan harga terjangkau.
"Bahkan dalam tiga hari terakhir minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter tidak ada lagi stok di distributor," kata Rizky.
Begitu pun, kata Rizky, untuk minyak goreng di luar satu harga masih ada, meski stoknya juga sudah terbatas. Harga termurah Rp 16 ribu per liter dan termahal Rp 22 ribu per liter.
Baca juga: Berbeda dengan Indonesia, Di Malaysia Harga Minyak Goreng Rp8.500 Per Liter, Ini Tanggapan Mendag
Baca juga: Harga Minyak Goreng Tak Sesuai HET, Ekonom: Pemerintah Tak Tegas, Jadi Produsen Suka-suka
Baca juga: Harga Minyak Goreng Terbaru, Ini Sanksi Bagi Pedagang yang Menjual di Atas Harga HET
Pedagang Pasar Induk Lambaro itu meminta pemerintah ikut memantau distributor agar tidak ikut memainkan harga.
Sebab hal ini menurutnya menyulitkan pedagang memasarkan dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000/liter sebagaimana aturan satu harga dari pemerintah.
"Harga belum pernah capai HET. Kita juga berharap, distabilkan dulu pasokan minyak goreng ke pasar, baru kemudian aturan satu harga diberlakukan," ujar Rizky.
Sementara pedagang lainnya, Ruslan mengatakan per hari ini pihaknya tidak lagi menjual minyak goreng karena stok dari distributor habis total.
Terlebih untuk minyak goreng curah, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan stok sejak melambungnya harga mulai pertengahan Januari 2022 lalu.
"Minyak goreng (kemasan) kosong, kecuali dua hari lalu terakhir jual," ujar Ruslan. (*)