Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pedagang gorengan dan kelontong di Aceh Besar dan Banda Aceh, sampai Minggu (13/2/2022) masih mengeluh sulitnya untuk mendapat minyak goreng curah kelapa sawit dan minyak kemasan satu harga yang ditetapkan pemerintah.
Minyak goreng kemasan satu harga Rp 14.000/liter/bungkus/orang, sangat sulit dan langka ditemukan di tingkat penyalur maupun grosir minyak goreng, begitu juga minyak goreng curah kelapa sawit yang ditetapkan pemerintah harganya Rp 11.500/liter.
Seorang pedagang minyak goreng di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Aldy Safrullah yang ditemu Serambinews.com, Minggu (13/2) siang di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar mengatakan, sampai Minggu (13/2/2022) siang, dirinya belum mendapat kiriman atau pasokan minyak goreng curah dari Medan, Sumut.
Harga tebus minyak goreng curah di pabriknya di Medan, saat ini, sebut Aldy, sudah berada di atas Rp 11.500/liter.
• Disnakermobduk Aceh Biayai Program Magang Perhotelan dan Kapal Pesiar di NTB, Ini Persyaratannya
"Kalau harga tebusnya saja, sudah berada di atas harga ketetapan eceran pemerintah, bagaimana kita mau jual di Pasar Induk Lambaro ini, dengan harga yang ditetapkan pemerintah Rp 11.500/liter. Untuk membawa minyak goreng itu, butuh biaya transportasi ke Pasar Induk Lambaro," ujarnya.
Pada Jumat (4/2/2022) lalu, kata Aldy, pihaknya ada mendapat pasokan minyak goreng curah subsidi dari pabrik minyak goreng curah di Medan.
Di Pasar Induk Lambaro kita jual Rp 12.500/Kg, tapi karena yang dikirim, hanya satu mobil tanki sebanyak 20 ton, dibagi untuk tiga lokasi, setengah hari di jual, minyak gorengnya sudah habis.
“Setelah hari Jumat (4/2) lalu, sampai pada hari Minggu (13/2) ini, tidak ada lagi pasokan minyak goreng curah kelapa sawit murah dari pabrik minyak goreng di Medan, Sumut,” ujar Aldy.
Hampir setiap hari, kata Aldy, dirinya ditelpon pelanggan minyak goreng curah menyakan apakah minyak goreng curah kelapa sawit sudah masuk ke Pasar Induk Lambaro.
Setiap siang, pelanggan sudah datang ke toko tempat jual minyak goreng curah kelapa sawit di Pasar Induk Lambaro ini, tapi karena pasokan minyak goreng curahnya belum ada, mereka sangat kecewa.
• Disperindag Aceh Terus Koordinasi dengan Pusat dan Sidak Pasar, Terkait Kelangkaan Minyak Goreng
Pada hari Sabtu (12/2) kemarin, informasi yang kami peroleh dari pedagng minyak goreng di Pasar Kampung Baru, ada masuk satu unit mobil tangki minyak goreng curah kelpa sawit, bawa minyak goreng curah.
Satu mobil tanki, isinya sekitar 20 ton. Untuk volume minyak goreng sebanyak 20 ton itu, setengah hari dijual, secara grosir sudah habis.
Untuk menstabilkan stok minyak goreng curah di Pasar Induk Lambaro dan Kampung Baru, menurut Aldy, pasokan minyak goreng per minggunya harus ada lima unit mobil tanki, dengan kapasitas 20 ton/unit mobil.
Sebelum ada kebijakan dari pemerintah tentang minyak goreng kemasan satu harga Rp 14.000/liter/bungkus/orang, kata Aldy, penyalur minyak goreng curah kelapa sawit dari Medan, dalam satu minggu tiga unit mobil tangki minyak goreng di kirim ke Pasar Induk Lambaro dan 2 unit mobil tangki ke Pasar Kampung Baru.
Setelah, ada kebijkan tersebut, produsen dan penyalur minyak goreng curah dari Medan, sudah jarang mengirim minyak goreng curahnya ke Pasar Induk Lambaro dan Kampung Baru.