Ritual di Pantai Payangan Tewaskan 11 Orang, Polisi Ungkap Motif: Faktor Ekonomi hingga Ilmu Hitam

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Bripda Febriyan Duwi, Bintara Polri yang Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan Jember.

Ketika memasuki air, salah satu korban selamat menceritakan tak mengetahui dan melihat datangnya ombak yang membuat para pelaku ritual sampai tergulung.

"Cerita mereka saat kejadian, mereka tak melihat, tiba-tiba ombak datang menerjang, dan (orang-orang) tergulung ombak," lanjut Herry.

Herry menjelaskan, di pantai tempat orang-orang melakukan ritual itu terdapat cerukan dan tebing yang menghalangi pandangan.

"Memang di kawasan tersebut terdapat cerukan. Ketika seseorang berdiri di bibir pantai, kita tidak bisa melihat ombak yang datang dari depan. Karena di situ ada tebing yang menghalangi pandangan," ujar Herry.

Sempat Diperingatkan Cuaca Ekstrem

Lebih lanjut, Herry mengungkapkan, sebelum padepokan Tunggal Jati Nusantara melangsungkan ritualnya, pihak pantai sudah memberikan imbauan cuaca ekstrem dan potensi gelombang tinggi.

Namun ketua kelompok tak mengindahkan peringatan itu.

"Di pantai tersebut sudah diberikan imbauan, utamanya pada cuaca yang ekstrem atau dirasa kurang bagus. Pada saat rombongan ritual datang, pengelola juga sudah memberikan peringatan. Namun, ketua kelompok tetap melaksanakan kegiatan tersebut," ungkap Herry.

Akhirnya sebanyak 24 anggota rombongan tersebut dilaporkan tergulung ombak. 11 orang ditemukan meninggal dunia, 13 orang lainnya selamat dan mengalami luka-luka.

Herry menegaskan, pihaknya bersama dengan pemerintah akan melakukan koordinasi berupa antisipasi agar kondisi sama tak terulang lagi.

"Berkoordinasi dengan bupati, kami akan memasang papan larangan di lokasi kejadian, supaya tak ada ritual yang berulang. Masyarakat sekitar akan diberdayakan untuk mengawasi. Jika ada ritual serupa bisa diinformasikan kepada polsek," pungkasnya.

Daftar 11 Korban

Adapun 11 korban tewas tragedi maut Pantai Payangan, yakni: Ida, Pinkan, Bu Bintang, Sofi (22), Arisko (21), Febri (28), Musni (55), Yuli (30), Kholifah, Bu Syaiful, dan Syaiful (40).

13 orang selamat, yakni Dimas (17), Bayu (21), Bu Hasan (55), Bu Dewi (48), Nuriya Fifa Kirana (2), Nurhasan (35), Feri (20), Bintang (19), Eko (35), Dani (21), Jumadi (35), Suari (50) dan Muhammad Afif.

Daftar tersebut berdasarkan keterangan tertulis Tim Sar yang diterima KOMPAS TV.

Baca juga: Mutasi Perwira Polres Bener Meriah, Ini Nama-Namanya dari Kabag hingga Kapolsek

Baca juga: Jadwal Liga Champions Pekan Ini: PSG Vs Real Madrid, Inter Milan Vs Liverpool

Baca juga: Prediksi dan Susunan Pemain Madura United vs Persiraja Banda Aceh, Live Indosiar Pukul 18:15 WIB

Sumber: Kompastv

Berita Terkini