Komunitas

Mengenal OSGA, Komunitas Hewan Sugar Glider di Aceh

Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang penggerak Komunitas OSGA, Yusra Irfan dan pengunjung sedang bermain bersama sugar glider di salah satu stand, jelang penutupan acara Pentas Aceh Milenial di Taman Budaya, Banda Aceh, Senin (14/2/2022).

Meski harus merogoh kocek sedikit lebih dalam di awal, namun perawatan dan pemeliharaannya terbilang sangat mudah. Hanya perlu bubur Sun bayi sebagai makanan pokok hewan tersebut, dan itu diberikan cukup pada malam hari saja.

Untuk bubur Sun bayi kemasan ukuran 120 gram, makanan tersebut bisa bertahan selama dua minggu. Sebab untuk sekali makan, sugar glider hanya butuh seukuran satu sendok teh saja. Dan itu dicampur lagi dengan air.

Sugar glider juga wajib diberi buah apa saja, minimal seminggu sekali. Hal ini untuk mencegah karang gigi yang menyebabkan infeksi dan kerap menjadi penyakit mematikan bagi hewan lucu tersebut.

Kecuali anggur, menurut Irfan, alasan tak boleh menyuguhi buah tersebut karena dapat membuat sugar glider mabuk, dan ditakutkan mengganggu kesehatan fisiknya. "Hewannya mahal, tapi perawatannya super-super murah," ungkap Irfan.

Sugar glider, kata penggerak Komunitas OSGA ini, cocok untuk segala usia, mulai dari anak-anak sampai mereka yang sudah lanjut usia pun, masih cocok memelihara hewan asli asal Indonesia tersebut.

Hewan yang bisa melayang ini tidak menggigit manusia kecuali setelah seminggu dibiarkan begitu saja dan tidak pernah diajak bermain. Irfan berujar, bila demikian, sugar glider akan galak dan lupa pada pemiliknya maupun manusia lain.

Dalam Komunitas OSGA, para anggotanya tidak hanya memelihara sugar glider. Irfan sendiri memelihara hewan lain seperti tarantula, iguana, kalajengking, kodok pacman, musang pandan dan ular.

Irfan berharap, ke depan semakin banyak milenial yang peduli terhadap hewan, khususnya hewan-hewan yang bisa dipelihara dan dilegalkan secara hukum.

Terlebih di masa pandemi ini, hewan lucu seperti sugar glider sangat cocok dijadikan teman untuk diajak bermain di rumah karena pembatasan sosial.

"Masa PPKM (pembatasan sosial), orang-orang bosan di rumah. Cari kawan gak tahu mau ke mana, salah satu pelariannya ya ke hewan peliharaan. Itu yang kami lakukan selama ini," pungkasnya.(*)

Baca juga: VIDEO Hewan Lucu Sugar Glider Menarik Perhatian Pengunjung di Pentas Aceh Milenial

Berita Terkini