“Malam kemarin air terlihat putih semua, mata juga jadi perih, aroma amoniaknya bikin pusing,” ucap Fadli warga sekitar pelabuhan kepada, Serambinews.com, Rabu (9/2/2022).
Ia mengakui Selasa kemarin ikan masih banyak terlihat terapung, namun sekarang sudah terbawa arus pasang.
Baca juga: 1,1 Juta Kg Minyak Goreng Diduga Ditimbun dalam Gudang di Deliserdang, Ini Tindakan Polisi
“Kalau sekarang paling ada beberapa lagi di pinggiran. Bagi kami kejadian seperti ini sudah biasa, tiga atau enam bulan sekali pasti ada,” sebutnya.
Mereka mengaku sudah bosan dengan limbah itu, karena sudah berkali-kali menemui pihak perusahaan dengan membawa bukti.
Namun selalu ditanggapi santai dan berjanji akan ditangani, namun tidak pernah diwujudkan.
“Kalau sudah tercemar seperti ini, ikan baru ada lagi enam bulan ke depan. Dulu kami bisa dapat ikan disekitar sini, sekarang tidak ada lagi, ikan kecil sampai lainnya mati semua,” ungkap Fadli.
Kemudian, selain itu M Isa (35) warga Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara juga membenarkan melihat ikan mati karena tercemar limbah.
Menurutnya diduga setelah amoniak dibuang dua hari lalu, menyebabkan ikan mati di perairan sekitar pelabuhan PT PIM, Pelabuhan Umum, dan Pelabuhan eks PT Asean.
“Ini sekarang masih banyak ikan mati, terutama di pinggir pantai dekat pabrik PT PIM, bisa dijangkau melalui pelabuhan Krueng Geukuh,” timpalnya.
Baca juga: 5 Beko Lakukan Aktivitas Tambang Emas Liar di Mane Pidie, Hutan Lindung Rusak, Habitat Ikan Mati
Akibat sering terjadi, nelayan tidak bisa lagi mendapatkan ikan di kawasan tersebut. termasuk pemancing yang dulunya kerap berkerumunan di kawasan tersebut, saat ini tidak lagi karena semua ikan mati.
“Tidak hanya ikan, biota laut lain juga musnah karena sering terpapar limbah, saya tidak tahu pasti apa nama limbahnya, tapi kalo dari aroma seperti limbah amoniak,” cetusnya.
Sementara itu Assisten Vice President Humas PT PIM, Dedi Ikhsan membenarkan limbah tersebut, dan sedang dalam proses penanganan.
“Terkait limbah sedang ditangani secara maksimal oleh PIM dan dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” jelas Dedi.(*)
Baca juga: Kenduri Teut Apam di SMAN 2 Delima Pidie, 2.000 Apam Disedekahkan Untuk Siswa dan Masyarakat