Tangis Bocah 11 Tahun Dipaksa Ibunya Jadi Tukang Parkir, Dianiaya Jika Tak Bawa Uang Rp 200 ribu

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kekerasan seksual anak

SERAMBINEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Tangis bocah berinisial A (11) gara-gara dianiaya ibu kandungnya di Lampung.

Korban dipaksa jadi tukang parkir dan mendapatkan penganiayaan bila uang yang dibawanya tak mencapai target.

Sehari, A harus membawa pulang uang Rp 200 ribu.

Kasus nahas itu terjadi di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Si bocah yang dipaksa jadi tukang parkir berinisial A (11).

Bocah yang dipaksa jadi tukang parkir itu jadi tukang parkir di minimarket.

Kasus ini terungkap saat pegawai minimarket melaporkan kasus ini ke Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak dan Komnas Perlindungan Anak Bandar Lampung.

"Dalam laporan, karyawan minimarket itu mengatakan korban disiksa dengan cara disayat oleh ibu kandungnya," kata Andi saat dihubungi, Sabtu (19/2/2022) siang.

Andi kemudian meneruskan laporan itu ke polisi. Si bocah diamankan dan divisum.

Dari hasil pendampingan, kata Andi, korban mengaku disiksa oleh ibunya yang berinisial E.

"Kita sudah laporkan kasus ini ke Mapolresta Bandar Lampung," kata Andi.

Baca juga: Muhammad Jakfar, Tukang Parkir yang Dilantik Jadi Keuchik, Begini Kisahnya

Baca juga: Polisi Ringkus 7 Tukang Parkir, Pungli di Hutan Mangrove Langsa

 
Menurut korban, ibu kandungnya itu memaksanya bekerja menjadi juru parkir di sebuah minimarket yang tidak jauh dari kediaman mereka.

"Korban dipaksa bekerja jadi tukang parkir di minimarket dengan target Rp 200 ribu per hari," kata Andi.

Korban juga mengaku ibu kandungnya itu tidak segan-segan menyiksa dan menyakitinya jika pulang tidak membawa uang sebanyak Rp 200.000.

"Anak ini mendapatkan siksaan berupa kekerasan fisik. Beberapa bagian tubuhnya disayat menggunakan silet, di antaranya di paha, tangan dan badan," kata Andi.

Halaman
12

Berita Terkini