Banjir Aceh Utara

Waspada Banjir, BPBD Aceh Utara Imbau Warga yang Tinggal di Sepanjang DAS Krueng Keureuto

Penulis: Jafaruddin
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara mengimbau kepada korban banjir di Kecamatan Matangkuli dan warga lainnya yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Keureuto tetap waspada.

Sebab intensitas hujan di wilayah pegunungan masih tinggi dalam Kabupaten Aceh Utara.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Asnawi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Mulyadi kepada Serambinews.com, menyebutkan, banjir tersebut karena meluapnya sungai Krueng Keureuto akibat tingginya curah hujan.

Selain itu, ada tanggul jebol di beberapa titik, sehingga air memasuki pemukiman warga.

Mulyadi juga menyebutkan desa yang terendam tersebut merupakan desa yang sering terjadi banjir selama ini.

“Kita mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai Krueng Keureuto tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan masih tinggi,” pungkas Mulyadi.

Diberitakan sebelumnya, belasan desa di Kecamatan Matangkuli, dan Tanah Luas Aceh Utara pada Kamis (10/3/2022) pagi kembali terendam banjir akibat meluap air dari Krueng Keureuto dan Krueng Pirak.

Hujan Intens Guyur Daerah Hulu, BPBD Aceh Utara Imbau Warga Dekat DAS Krueng Keureuto Waspada Banjir

Ini adalah banjir keenam yang terjadi di kawasan itu dalam dua bulan terakhir ini tahun 2022, dan termasuk parah dari sebelumnya.

Banjir terakhir terjadi di kawasan Matangkuli itu pada 3 Maret 2022. Saat itu, selain di Matangkuli juga beberapa desa di Kecamatan Lhoksukon.

Banjir kali ini juga terjadi setelah kawasan Aceh Utara dan sekitarnya diguyur hujan deras pada Rabu (9/3) petang sampai malam, serta di kawasan Bener Meriah.

Belasan Desa di Aceh Utara Kembali Terendam Banjir

Karena itu air meluap cepat dari Krueng Pirak dan Krueng Keureuto ke pemukiman warga, apalagi kawasan itu belum ada tanggul sungai.

Bahkan, air terus naik sampai tadi siang (kemarin red), sehingga di lokasi tertentu ketinggian air setinggi dada orang dewasa atau sekitar 1.5 meter.

Sedangkan dalam rumah masyarakat bervariasi 800 sampai 100 sentimeter.

Masing-masing desa yang terendam, Desa Lawang, Siren, Tanjong Haji Muda, Leubok Pirak, Pante Pirak, Meunye Pirak, Desa Hagu, Alue Tho, Kemudian Tumpok Barat, Desa Alue Tho, kemudian Desa Alue Entok dan sejumlah desa lainnya.

Sedangkan di Kecamatan Tanah Luas, desa yang terendam banjir, Desa Tanjong Mesjid, dan Serbajaman Baroh.(*)

Berita Terkini