Konflik Rusia vs Ukraina

3 Jenderal Rusia Ditangkap dan Dijebloskan ke Penjara oleh Vladimir Putin, Dituduh Pengkhianat

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Preside Putin, Jenderal Roman Gavrilov (Wakil Kepala Unit Rosgvardia Rusia), Kolonel Jenderal Sergei Beseda (Kepala Cabang Intelijen Asing FSB dan Dinas Kelima FSB) serta wakilnya Anatoly Bolyukh.

SERAMBINEWS.COM - 3 Jenderal Rusia dikabarkan ditangkap dan dijebloskan ke penjara oleh Presiden Vladimir Putin.

Sebelumnya, Presiden Putin telah mencopot 8 jenderalnya dan menahan dua petinggi intelijennya, pada Jumat (12/3/2022) lalu, waktu setempat.

Kedua petinggi senior Intelijen FSB itu ialah; Kolonel Jenderal Sergei Beseda, Kepala Cabang Intelijen Asing FSB, Dinas Kelima FSB, bersama wakilnya, Anatoly Bolyukh.

Sekadar diketahui pangkat Kolonel Jenderal setara dengan Letnan Jenderal atau bintang tiga.

Selain itu, sudah 4 jenderalnya tewas di Ukraina.

Keempat jenderal Rusia itu ialah; Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov (Komandan tentara ke-29 distrik timur Rusia ), Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov (Kepala Staf dan Wakil Komandan Pertama Angkatan Darat ke-41 Distrik Militer Pusat Rusia), Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky (Komandan jenderal Divisi Lintas Udara ke-7 Rusia ), dan Mayor Jenderal Oleg Mityaev (Komandan Divisi Senapan Bermotor ke-150 Rusia).

Pada 18 Maret 2022, seorang Kepala Militer Rusia, Jenderal Roman Gavrilov (Wakil Kepala Unit Rosgvardia Rusia), telah ditangkap pihak Keamanan Rusia atas perintah Presiden Putin.

Menurut Christo Grozev, seorang jurnalis investigasi Bulgaria, alasan penangkapan Jenderal Roman Gavrilov tidak jelas, dikutip dari Mirror, Jumat.

Christo Grozev melaporkan, dia ditahan karena "kebocoran informasi militer yang menyebabkan hilangnya banyak nyawa dari militer Rusia". Sementara alasan kedua, karena "pemborosan biaya bahan bakar militer".

 
Secara keseluruhan, kegaduhan internal Pemerintahan Federasi Rusia tersebut menunjukkan berbagai pejabat menantang Putin terhadap invasinya ke Ukraina, karena sanksi dari Barat mulai menggigit di Rusia.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penahanan pejabat senior badan intelijen Rusia, FSB, yang dianggap bertanggung jawab kegagalan Invasi Rusia ke Ukraina.

Selain itu, Putin juga telah mencopot jabatan 8 jenderalnya. 

Bahkan pasukan Ukraina sudah menewaskan empat dari 20 jenderal Putin yang diterjunkan dalam Invasi Rusia.

Pejabat Barat menduga Rusia menempatkan 20 jenderal dari divisi komando berpangkat sama dan unit lain di Ukraina.

Kehilangan 15 persen dari komandan paling seniornya dalam dua minggu dalam invasi sangat tidak biasa dan kemungkinan akan berdampak pada moral dan juga koordinasi operasional.

Sedangkan jumlah tentara Rusia yang tewas dalam Invasi Rusia ke Ukraina diperkirakan pejabat Barat antara 5.000 dan 6.000 orang.

Baca juga: Anggota Parlemen Rusia Ingin Alaska Kembali ke Kremlin, Putin Ingin Tulis Ulang Sejarah

Baca juga: Tentara Rusia Putus Asa hingga Nekat Tembak Kaki Sendiri, Hindari Bertarung dengan Ukraina

Jenderal Roman Garilov Diduga Jadi Kambing Hitam 

Jenderal Roman Garilov pejabat militer Rusia yang ditangkap Presiden Rusia Vladimir Putin yang diduga sebagai kambing hitam atas kegagalan Rusia menaklukkan Ukraina setelah melakukan penyerangan selama tiga pekan. (Sumber: Twitter Via Daily Star)

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan menangkap pejabat militer Rusia di tengah penyerangan ke Ukraina.

Wakil Kepala Penjaga Nasional Rusia atau unit Rosgvardia, Jenderal Roman Garilov telah ditangkap dan ditahan oleh badan keamanan Rusia, FSB.

Meski begitu, belum diketahui alasan dari penangkapan Garilov.

Namun salah satu sumber seperti dikutip dari Daily Star, Kamis (17/3/2022) mengungkapkan Garilov ditangkap dengan tuduhan pemborosan bahan bakar.

Sedangkan tuduhan yang lebih serius adalah tentang kebocoran informasi militer yang menyebabkan hilangnya nyawa.

Tetapi penangkapan Garilov, juga dikaitkan dengan dirinya menjadi kambing hitam setelah Rusia tak kunjung berhasil membuat Ukraina takluk usai pertempuran selama tiga pekan.

Rosgvardia, yang merupakan pasukan khusus Rusia yang dipimpin Garilov, adalah yang diturunkan Putin untuk bertempur di Ukraina.

Namun, pasukan itu mengalami kesulitan dan tercatat sejumlah korban kematian yang berasal dari unit tersebut.

Perkiraan jumlah korban tewas dari Rusia memang sangat bervarioasi.

Menurut sumber Kremlin, hanya 498 tentara Rusia yang tewas saat penyerangan ke Ukraina.

Sedangkan AS menyebutkan angka tentara Rusia yang tewas telah mendekati 7.000 orang, lebih banyak dari jumlah tentara AS yang tewas selama 20 tahun di Irak dan Afghanistan jika digabungkan.

Sementara itu, Ukraina mengklaim mereka telah membunuh 13.500 pasukan penjajah Rusia.

Bagi Putin sendiri, ini bukan penangkapan pertama pejabatnya selama penyerangan ke Ukraina.

Sebelumnya, Putin telah menahan Kepala Cabang Intelijen Luar Negeri FSB, Sergey Beseda, bersama wakilnya, Anatoly Bolyukh.

Meski tuduhan resminya adalah pelanggaran keuangan, alasan sebenarnya kemungkinan besar adalah karena kemarahan Putin karena menerima apa yang disebutnya innformasi yang tak dapat diandalkan, tidak lengkap dan sebagian salah tentang situasi politik di Ukraina.

 

Baca juga: Sadis! Tiga Kucing Mati Akibat Diputar di Dalam Mesin Cuci, Dianggap Seperti Pakaian Kotor

Baca juga: Chelsea vs Real Madrid Perempat Final Liga Champions, Misi Balas Dendam Los Blancos

Baca juga: Kasikum Polres Gelar Penyuluhan Hukum di Polsek Lhoong

 

Berita Terkini