Internasional
Anggota Parlemen Rusia Ingin Alaska Kembali ke Kremlin, Putin Ingin Tulis Ulang Sejarah
Seorang anggota Parlemen Rusia telah menyerukan kembalinya Alaska ke dalam pangkuan Rusia. Hal itu langsung dikecam dengan cepat dari para politisi
SERAMBINEWS.COM, ALASKA - Seorang anggota Parlemen Rusia telah menyerukan kembalinya Alaska ke dalam pangkuan Rusia.
Hal itu langsung dikecam dengan cepat dari para politisi Alaska di Amerika Serikat (AS) dan negara bagian AS lainnya.
Pernyataan itu muncul ketika Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha menulis ulang sejarah dalam upaya menjelaskan perangnya di Ukraina.
Tetapi Rusia belum secara serius mempertimbangkan untuk merebut kembali Alaska sejak wilayah itu dijual ke AS seharga $7,2 juta pada tahun 1867.
Putin sendiri pada 2014 menunjukkan tidak tertarik untuk merebut kembali Alaska, seperti dilansir Business Insider, Jumat (18/3/2022).
Namun, pada program berita Minggu (13/3/2022) di Rusia, anggota parlemen Oleg Matveychev memasukkan Alaska dalam daftar tuntutan sebagai tanggapan atas perang di Ukraina.
Khususnya, kerugian ekonomi yang disebabkan oleh sanksi AS terhadap negara itu.
Baca juga: Presiden Ukraina Klaim, Invasi Rusia Akan Menyebabkan Pecahnya Perang Dunia III
“Mari kita pikirkan tentang reparasi, kerugian sanksi ini menyebabkan kita membutuhkan biaya," jelasnya.
"Pengembalian harta benda, termasuk harta milik Kekaisaran Rusia, Uni Soviet bahkan bagian Rusia yang sekarang diduduki oleh Amerika Serikat,” kata Matveychev dalam wawancara tersebut.
"Bagaimana dengan kembalinya Alaska dan Fort Ross?" tanya pembawa acara, merujuk pada bekas pos terdepan Rusia di pantai California di utara San Francisco.
"Ini adalah poin saya selanjutnya , mengenali Alaska, Fort Ross, dan Antartika," katanya.
"Kami benar-benar menemukannya, jadi itu milik kami," klaimnya.
Sejarawan menunjukkan cengkeraman Rusia di Alaska tidak terlalu kuat bahkan sebelum wilayah itu dibeli oleh AS.
Rusia sangat ingin menyingkirkan tanah itu pada abad ke-19 ketika Kekaisaran Rusia menghadapi penurunan ekonomi dan berjuang mempertahankan wilayah itu.
Alaska dan Fort Ross membentuk apa yang disebut Amerika Rusia.