Berita Aceh Utara

11 Anggota DPD RI dari Berbagai Provinsi Ziarah ke Makam Sultan Malikussaleh di Aceh Utara

Penulis: Jafaruddin
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebelas anggota Komite IV DPD RI dari berbagai provinsi ziarah ke Makam Sultan Malikussaleh yang berada di kawasan Desa Beuringen Kecamatan Samudera, Aceh Utara.

“Baru kali ini saya dan rombongan dapat berkunjung ke makam Sultan Malikussaleh. Tapi ketika SD saya sudah mendengar kepemimpinan dan religi dari beliau,” ujar Sukiryanto. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Sebanyak 11 anggota Komite IV DPD RI dari berbagai provinsi ziarah ke Makam Sultan Malikussaleh yang berada di kawasan Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, tiga hari lalu. 

Ziarah tersebut dilakukan Komite IV dalam di sela-sela kunjungan kerja (kunker) ke Lhokseumawe, dalam rangka pengawasan pengawasan pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 

Masing-masing, H Sukiryanto (Ketua Komite IV DPD RI), kemudian anggota, Haripinto, H Leonardi Harmainy Dt Bandaro Basa, Arniza Nilawati, Elviana, Bambang Santoso, Hilda Manafe, Ali Ridho, Oni Suwarman, Dailami Firdaus. 

Bersama mereka juga ikut H Sudirman alias Haji Uma, anggota DPD RI asal Aceh yang juga koordinator kunker ke Lhokseumawe. 

Untuk diketahui, dalam kompleks di samping Makam Sultan Malikussaleh juga terdapat makam putranya, Sultan Muhammad Malik Al-Zahir atau Malikuzzahir. 

Dalam ziarah tersebut, mereka ikut mengelar zikir dan doa bersama yang dipimpin H Sudirman senator Aceh.

Ketua Komite IV DPD RI, Sukiryanto mengaku dirinya mengenal dan mendengar Sultan Malikussaleh itu ketika duduk di bangku sekolah dasar. 

Baca juga: Ratusan Warga Ikut Pengobatan Gratis di Makam Malikussaleh

Ia juga mengaku, sangat bersyukur dapat berkunjung dan berdoa di Makam Sultan Malikussaleh, yang dikenal di Asia Tenggara. 

“Baru kali ini saya dan rombongan dapat berkunjung ke makam Sultan Malikussaleh. Tapi ketika SD saya sudah mendengar kepemimpinan dan religi dari beliau,” ujar Sukiryanto. 

Menurut Sukiryanto, murid dari Sultan Malikussaleh kemudian menjadi pendiri Jakarta.

Lambang kerajaan itu sangat mirip dengan simbol dan lambang negara (Burung Garuda). 

“Beliau memang luar biasa dan kami bersyukur dapat berkunjung ke sini,” ujar Sukiryanto. 

Menurut Ketua Komite IV DPD RI itu, kompleks makam Sultan Malikussaleh itu terlihat sangat sederhana.

Karena itu dirinya berharap, agar pemerintah dapat melakukan pembangunan yang layak terhadap situs sejarah tersebut. 

Sementara Haji Uma menyebutkan, Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di nusantara yang berkuasa dari abad ke-13 hingga abad ke-16. 

Selain itu, Kerajaan Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan karena letaknya strategis di dekat Selat Malaka.

“Kita harapkan adanya upaya yang lebih serius menjaga dan melestarikan cagar budaya, salah satunya makam Sultan malikussaleh yang memiliki nilai religiusitas yang tinggi dalam masyarakat Aceh,” pungkas Haji Uma.(*) 

Baca juga: Kodim Aceh Utara dan Polres Lhokseumawe Bersihkan Makam Malikussaleh

Berita Terkini