Berita Bener Meriah

Pertalite Sulit Didapat di SPBU Tapi Melimpah di Pedagang Eceran

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu SPBU di Blangkejeren tidak beroperasi setelah mengalami kehabisan stok solar dan bensin serta pertalite, Senin (22/2/2021).

REDELONG - Masyarakat di Bener Meriah mengeluhkan susahnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kabupaten itu.

Namun, di pedagang pengecer di wilayah itu, Pertalite sangat mudah didapat.

Para pengecer ini secara terang-terangan menjual Pertalite kepada masyarakat dengan harga Rp 10.000 per liter.

SPBU Gunong Cut Darul Makmur, Nagan Raya stok BBM Pertalite kosong Senin (2/8/2021) pagi. (Kiriman warga)

Sedangkan harga resmi di SPBU, Pertalite dijual dengan harga Rp 7.650 per liternya.

Untuk diketahui, di Bener Meriah, ada 4 unit SPBU yang tersebar di Kecamatan Timang Gajah, Wih Pesam, dan Kecamatan Bandar.

Meski begitu, masyarakat masih sulit mendapatkan BBM jenis Pertalite.

“Kita sulit sekali mendapatkan BBM jenis pertalite di sejumlah SPBU di Bener Meriah.

Pelanggan lebih mudah mendapatkan di eceran yang bukan penyuplai resmi,” ujar Yudi Gayo, warga Wih Pesam, kepada Serambi, Senin (4/4/2022).

Dikatakan, kelangkaan Pertalite di Bener Meriah tidak saja sejak harga Pertamax naik, sejak Premium hilang di pasaran, Pertalite juga langka di SPBU.

Baca juga: Pertalite Sulit Didapat di SPBU Bener Meriah, di Eceran Malah Melimpah

Baca juga: Tak Main-Main, SPBU “Nakal” Sebabkan Kelangkaan Pertalite di Bener Meriah akan Ditindak Tegas

“Masyarakat seperti dipaksa harus membeli Pertamax di SPBU.

Karena setiap pengisian pelanggan selalu dilayani dengan perkataan ‘Pertalite kosong’.

Inikan aneh kenapa di pengecer selalu ada,” tanya Yudi.

Karenanya, dia mempertanyakan dari mana para pengecer mendapatkan Pertalite? Siapa penyuplai BBM tersebut kepada mereka? “Kita menduga ada permainan antara pengecer dengan pengelola SPBU.

Ini perlu investigasi pihak Pertamina agar kelangkaan Pertalite tidak terulang lagi di Bener Meriah,” tutupnya.

Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bener Meriah, Syahruddin, ikut mengkritisi terkait kelangkaan BBM jenis solar di kabupaten ini.

Menurutnya, akibat kelangkaan BBM jenis solar memaksa truk dan mobil angkutan penumpang harus rela antrian berjam-jam di SPBU.

“Kami pelaku jasa angkutan umum cukup dirugikan, karena setiap hari harus rela antrean di SPBU, habis waktu kami untuk pengisian minyak,” ujarnya.

Ada Kekurangan Pasokan

Sementara itu seorang pengelola SPBU di Bener Meriah yang dikonfirmasi Serambi, Senin (4/4/2022), mengaku, selama ini memang ada kekurangan pasokan BBM jenis Pertalite sehingga terjadi kelangkaan.

“Kebutuhannya banyak, sedangkan pasokan pertalite setiap hari hanya sebanyak 8-16 ton ini masih kurang,” ujar pengelola SPBU yang tak bersedia ditulis namanya.

Terkait kelangkaan solar, ia menjelaskan saat ini memang masih ada antrean kendaraan.

Namun tidak sebanyak sebelumnya. (bud)

Baca juga: Aneh! Pertalite Sulit Didapat di SPBU Bener Meriah, Malah Melimpah di Eceran, Begini Keluhan warga

Baca juga: Setelah Pertamax, Beredar Isu Pertalite dan Gas 3 Kg Juga Bakal Naik, Ini Penjelasan Pertamina

 

Berita Terkini