Terlambat Bangun dan Waktu Sudah Imsak, Masih Bolehkah Makan Sahur dan Niat Puasa?
SERAMBINEWS.COM - Makan sahur dan niat merupakan dua hal yang dikerjakan umat muslim saat menjalankan ibadah puasa.
Niat merupakan satu dari dua rukun puasa yang harus dilakukan.
Sementara makan sahur di malam hari sebelum berpuasa merupakan sunnah yang dianjurkan.
Kedua hal itu dikerjakan ketika malam hari, sebelum esoknya berpuasa.
Kebiasaannya, orang akan makan sahur menjelang waktu imsak, lalu berniat untuk menjalani ibadah puasa esok harinya.
Akan tetapi, ada kalanya orang terlambat bangun dari tidurnya, sehingga waktu sudah memasuki imsak.
Baca juga: Waktu Tepat Mengucapkan Niat Puasa, Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Kapan Niat Puasa Ramadhan Dibacakan? Jangan Sampai Salah! Simak Penjelasan Buya Yahya
Lantas, dalam kondisi tersebut, apakah masih boleh makan sahur dan berniat puasa ?
Sahkah puasanya jika tetap makan dan berniat di waktu imsak ?
Berikut kami rangkum penjelasan yang pernah disampaikan oleh Ulama Muda Aceh Ustad Masrul Aidi, LC, MA.
Makan sahur dan niat puasa di waktu imsak
Mengenai makan sahur dan niat puasa yang dilakukan ketika waktu sudah memasuki imsak ini pernah dijelaskan oleh Ustadz Masrul Aidi Lc, MA.
Kepada Serambinews.com Ustadz Masrul menjelaskan, bagi pengikut mazhab Syafi'i, seseorang tetap dapat melangsungkan niat puasa Ramadhan meski sudah memasuki waktu Imsak.
Tidak hanya niat berpuasa, makan sahur meski waktu sudah memasuki Imsak juga dibolehkan.
Akan tetapi, disunnahkan berhenti beberapa menit sebelum azan Subuh.
"Pada waktu Imsak itu masih boleh niat, masih boleh makan sahur, cuma disunnahkan berhenti beberapa menit sebelum kumandang azan Subuh," kata Pemimpin pondok pesantren (Ponpes) Babul Maghfirah Aceh Besar tersebut.
Baca juga: Soal Niat Puasa Ramadhan: Kapan Dimulai, Dilafadzkan atau Dalam Hati, Sekali Niat Untuk Sebulan?
Mengenai alasan dibolehkan niat dan makan sahur meski waktu sudah imsak dijelaskan lebih lanjut oleh Ustadz Masrul.
Dalam Mazhab Syafi'i, kata Ustad Masrul, antara Imsak dan terbit fajar ada jeda waktu lebih kurang sekitar 10 menit.
Itu artinya, waktu imsak masih tergolong dalam waktu malam.
Oleh sebab itu, seseorang tetap dapat melangsungkan niat puasa atau makan sahur saat waktu Imsak.
"Kalau mengikut mazhab Syafi'i, kalau sudah Imsak, Imsak itu sebenarnya masih dalam waktu malam. jadi Imsak itu ada jeda waktu antara imsak dengan terbit fajar lebih kurang sekitar 10 menit," terangnya.
"Jadi imsak itu jangankan sekadar niat, makan sahur pun masih boleh. Soalnya Imsak itu sepuluh menit sebelum terbit fajar," sambungnya.
Lebih lanjut lagi, pemimpin ponpes tersebut memaparkan mengenai seseorang yang lupa niat puasa Ramadhan dalam kondisi darurat.
Jika dalam kondisi itu, maka baginya bisa berpindah mazhab.
Mengenai hal ini, dicontohkan seperti seseorang yang terbangun ketika adzan Subuh, sementara ia belum niat puasa.
Baca juga: Haram Hukumnya Membatalkan Puasa karena Alasan Bekerja di Bawah Terik Matahari, Simak Dalilnya
Kemudian orang tersebut juga tidak berniat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan.
Maka ia boleh langsung berniat dan melanjutkan puasa untuk esok hari.
Hal ini diperbolehkan dalam kondisi darurat mengingat bukan karena unsur kesengajaan.
"Tetap lanjut puasanya, kemudian tetap diniatkan disaat dia bangun tidur. Itu nanti ikut mazhab Imam Hanafi," sambungnya.
Lain halnya bagi seseorang yang pada awalnya sudah memanjatkan niat puasa Ramadhan sebulan penuh.
Kemudian, ia sengaja tidak meniatkan lagi dalam praktik tiap malamnya, maka kata Ustaz Masrul Aidi, ibadah puasa orang seperti itu tidak sah.(Serambinews.com/Yeni Hardika)
JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1443 H