Mahasiswa S2 Ngaku Dijadikan Budak Nafsu Dosen yang Sudah Bersuami, Lapor ke Universitas Diabaikan

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Tidak sampai situ saja, pria ini juga dipaksa mengerjakan berbagai pekerjaan rumah seperti : memasak, menjemput anak, dan lain-lain.

Ia telah menjadi korban pelecehan seksual dan penyalahgunaan kekuasaan dari sosok yang memegang 'kekuasaan'.

Mirisnya, pria ini mengaku tidak pernah bermaksud untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga sang dosen

Dia selalu dihantui dengan rasa bersalah sepanjang menjalin hubungan terlarang dengan wanita tersebut.

Akan tetapi, Ia tidak berani menolak lantaran takut kariernya terhambat.

Pemuda ini bahkan mengaku sempat kepikiran mengakhiri hidupnya sendiri saking depresinya.

Barulah pada tahun 2021, Ia memberanikan diri untuk melaporkan perilaku sang dosen ke Komite Anti-Pelecehan Universitas Waseda.

Namun, pihak universitas mengesampingkan komplain tersebut dengan dalih perbuatan sang dosen 'bukan merupakan tindakan ilegal layaknya pelecehan'.

Kehabisan pilihan, pemuda ini beralih ke pengadilan.

Ia menuntut sang dosen atas tindakan pelecehan seksual dan meminta uang kompensasi sebesar 7 juta Yen atau sekitar 817 juta Rupiah.

Kabar ini membuat geger penduduk Jepang.

Universitas Waseda menyampaikan pernyataan resmi mengenai perkara ini pada 25 Maret 2022.

Menurut pernyataan tersebut, pihak universitas tidak akan mengizinkan tindakan pelecehan ataupun tindakan ilegal lain terjadi di dalam kampus.

Oleh karena itu, mereka janji akan melaksanakan investigasi yang menyeluruh.

Terakhir dikabarkan, pengadilan masih berproses dan belum ada keputusan yang pasti mengenai nasib kedua pihak yang bersangkutan. (Tribunstyle/Abi Rizki Alviandri)

Halaman
123

Berita Terkini