Pertama, gerhana Bulan total, dimana saat puncak gerhana seluruh piringan bulan memasuki bayangan umbra (inti) Bumi, sehingga bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan.
Kedua gerhana Bulan sebahagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan Bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti Bumi (bayang umbra).
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Demo di DPRK Langsa, Langsung Bakar Ban Bekas, Protes Wacana 3 Periode Presiden
Ketiga gerhana Bulan penumbra, dimana Bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti Bumi), tidak sampai kedalam bayang inti (bayang umbra).
Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata Bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar yang kuat seperti pada saat purnama-purnama lainnya.
Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop.
Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail Is MA, Senin (11/4/2022), menjelaskan, di tahun 2022, secara global akan terjadi empat kali gerhana, dua kali gerhana Matahari dan dua kali gerhana Bulan.
Rinciannya Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan:
1.Gerhana Matahari Parsial, 1 Mei 2022 M, 29 Ramadhan 1443 H.
2. Gerhana Bulan Total, 16 Mei 2022 M, 15 Syawal 1443 H.
3. Gerhana Matahari Parsial, 25 Oktober 2022 M, 29 Rabiul Awal 1444 H.
4. Gerhana Bulan Total, 8 November 2022 M, 14 Rabiul Akhir 1444 H.
Dari empat gerhana yang akan terjadi pada tahun 2022, hanya satu kali gerhana yang bisa dilihat dari Aceh.
Yaitu gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada tanggal 8 November 2022 M bertepatan pada malam purnama 14 Syawal 1444 H mulai pukul 16.09.57 Wib sampai pukul 19.48.33 Wib.
Gerhana Bulan Total ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia saat Bulan terbit di ufuk timur sampai peristiwa gerhana selesai.
Baca juga: Hari Ini, Gerhana Matahari Total, Daerah Mana yang Bisa Terlihat? Simak juga Tips Menyaksikannya
Jumlah Gerhana Sejak Tahun 2017