Baca tanpa iklan
Mualem mengatakan, momentum Ramadhan ini harus dijadikan sebagai ajang kesolidan dan konsolidasi Aceh dalam menata diri dari berbagai ketertinggalan dan keterbatasan.
"Apalagi banyak petunjuk yang didapati dalam bulan penuh rahmat ini melalui suatu peristiwa besar dalam sejarah Islam dan keagungan bulan Ramadhan, yaitu malam Nuzulul Quran yang telah kita lalui pada 17 Ramadhan dan pada bagian paruh sepuluh akhir, kita berdoa agar bisa mendapatkan pada keagungan lailatul qadar," ujarnya.
Di akhir sambutannya, Mualem mengajak semua pemangku dan masyarakat Aceh untuk terus menjaga dan merawat Aceh.
Baca juga: Bertemu Wali Nanggroe Malik Mahmud, Amien Rais Bahas Implementasi MoU Helsinki
"Begitu juga dengan kondisi Aceh hari ini, jika kondisi ini tidak kita papah dengan baik maka satu generasi ke depan setelah kita akan merasa hilangnya jati diri dan semakin jauh dari nilai-nilai keacehannya," pungkas Mualem.(*)