Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Proses Belajar Mengajar (PBM) pada hari pertama setelah Idul Fitri 1443 Hijriah, di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Aceh Utara di Desa Mee, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara pada Senin (9/5/2022) hari ini, terhenti.
Hal ini karena halaman sekolah tersebut masih terendam banjir dengan ketinggian masih mencapai 1 meter.
Untuk diketahui, pada Jumat-Sabtu (7-8/5/2022) lalu, belasan desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara terendam banjir.
Banjir ini terjadi karena meluapnya air dari Krueng (Sungai) Keureuto dan Krueng Pirak yang mengelilingi kawasan tersebut.
Namun pada Senin (9/5/2022) malam, air mulai surut, sehingga warga di Kecamatan Matangkuli mulai membersihkan rumah.
Hanya saja, halaman MTsN 5 Aceh Utara, hingga Senin sore, masih terendam.
Baca juga: Krueng Keureuto & Krueng Pirak Aceh Utara Meluap, Ratusan Rumah di Matangkuli Terendam Banjir 2 Hari
Karena halaman sekolah tersebut memang lebih rendah dibandingkan dengan jalan maupun tanah di sekitarnya.
Selain merendam halaman, beberapa ruang belajar sekolah tersebut juga ikut terendam, sehingga proses belajar mengajar terhenti total.
Bahkan berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap kali terendam banjir, proses belajar di sekolah itu terhenti sampai tiga hari jika tidak ada banjir susulan.
Karena topografi yang rendah menyebabkan air lambat surut dari halaman sekolah tersebut.(*)