Begitu juga kapal ceptanya, empat kali pergi dan empat kali pulang.
Jadwal keberangkan dan kembali kapal fery dan kapal cepat dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh dan Balohan Sabang, hampir sama, makanya wisatan lokal dan luar Aceh, tertarik pergi ke Sabang.
Wisatawan luar Aceh yang datang ke Banda Aceh, kata Mulizan, menyempatkan waktunya ke Sabang, karena jadwal keberangktan dan kepulangannya, sudah terjadwal, satu hari delapan kali, empat kali untuyk kapal fery dan empat kali untuki kpal cepat.
Kalaupun wisatawan luar kota Aceh, yang pergi pagi hari pukul 08.00 WIB naik kapal kapal fery atau kapal, bila mereka di Kota Sabang, tidak dapat kamar hotel untuk menginap, mereka bisa menginap di Kota Banda Aceh, karena jadwal kapal kembali dari Sabang, untuk kapal fery dari Sabang ada pukul 17.00 WIB dan kapal cepat pukul 16.00 WIB.
Total jumlah wisatawan luar Aceh, yang berliburan ke Sabang, sebut Maulizan, pada hari libur Hari Rya Waisak ini ada sekitar 20 persen, sementra pada liburan lebaran Idul Fitri kemarin, lebih banyak lagi mencapai 30 persen, karena masa liburannya cukup panjang mencapai 8 hari, sedangkan liburan hari Raya Waisak, hanya tiga hari, Sabtu, Minggu dan Senin.
Terkait ketersediaan dan suplai logistik kebutuhan pokok dan sayuran dari Kota Banda Aceh ke Sabang, pada liburan Hari Raya Waisak ini, apakah ada terjadi kendala di Sabang.
Maulizan mengatakan, sampai hari Minggu kemarin, belum ada. Karena sejak hari Jumat dan Sabtu, kepala Fery BRR dan Aceh Hebat, tetap mengutamakan mobil yang angkut logistik kebutuhan pokok, sayuran dan lainnya diutamakan untuk diseberangkan.
Sesuai surat Kadishub Aceh Ir Faisal MT yang telah dsikirimkan kepada PT ASDP dan Kepala Pelabuhan Penyebarangan Ulee Lheue, yang telah disampaikan, jelang liburan lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah lalu.
“Kebijakan itu masih tetap berlaku sampai hari berikutnya. Rata-rata ada 4 truk ukuran sedang, mobil angkut kebutuhan pokok dan sayuran yang kita seberangkan naik kapal feri dari Pelabuhaan Ulee Lhueu ke Pelabuhan Balohan Sabang,” ujar Maulizan.
Bagaimana dengan angkutan sepada motor dan mobil pribadi lainnya Maulizan mengatakan, masih tetap banyak.
“Untuk mobil ada sekitar 151 unit/hari dan sepeda motor 520 unit/hari,”ujarnya.(*)