Baca tanpa iklan
Karena gerakan penanganan penyembuhan PMK sapi, kerbau dan kambing dilakukan serantak, rutin dan terjadwal di daerah bersatus merah dan kuning PMK, angka kematian ternak sapi, kerbau dan kambing akibat terserang PMK, di Aceh masih sedikit.
“Sampai 2 Juni 2022, cuma 98 ekor yang mati dan yang dipotong paksa 20 ekor,” ujar Rahmandi.
Rahmandi mengatakan, untuk mencegah penularan virus PMK yang lebih banyak lagi, untuk sementara ini kegiatan Pasar Hewan di daerah, yang bersatatus merah dan kuning PMK, ditutup sementara, sampai kondisi daerah itu bisa kembali hijau lagi, setelah angka penularan PMK nya nihil.
Masyarakat yang membutuhkan ternak kurban, kata Rahmandi, bisa langsung mencari ke lokasi peternakan, milik peternak sapi, kerbau dan kambing di daerahnya.
Untuk memastikan ternak sapi, kerbau dan kambing yang mau dibeli sehat dan bebas dari virus PMK, ternak qurban (sapi, kerbau dan kambing) yang mau dibeli, bisa diperiksakan lebih dulu kepada dokter hewan dan mantri kesehatan ternak yang ada di kecamatan dan gampong daerah masing-masing.
“Mereka bisa mengetahui gejala PMK yang ada dalam tubuh ternak sapi, kerbau dan kambing tersebut,” ujar Rahmandi.(*)