FAKTA Kasus Kematian Sertu Bayu di Timika, Diduga Libatkan 2 Perwira TNI, Panglima TNI: Usut Tuntas

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Rejeki (kiri) ibu di Solo yang meminta Panglima TNI agar mengusut kasus kematian anaknya di Papua dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa (kanan).

SERAMBINEWS.COM - Kasus kematian seorang prajurit TNI, Sertu Marctyan Bayu Pratama tengah menjadi sorotan.

Bahkan meninggalnya Sertu Bayu mendapatkan perhatian dan respons dari Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Hal ini berawal dari perjuangan ibunda Sertu Bayu, Sri Rejeki (50) yang berusaha mencari keadilan atas kematian sang putra.

Warga Solo, Jawa Tengah itu ingin mencari tahu kebenaran di balik kematian Sertu Bayu saat bertugas di Timika, Papua.

Dikutip dari TribunSolo.com, sang anak mendapatkan tugas ke Timika pada Juni 2021.

Namun lima bulan kemudian atau tepatnya pada 8 November 2021, Sertu Bayu pulang dalam keadaan tak bernyawa.

Kepergian Sertu Bayu pun menimbulkan tanda tanya tersendiri di benak Sri Rejeki. Termasuk saat ia melihat jasad sang anak.

Sri Rejeki pun mencari informasi terkait nasib tragis sang anak hingga akhirnya ia mendapat informasi, Sertu Bayu tewas diduga dianiaya dua seniornya di Timika.

Merangkum dari berbagai sumber, inilah sejumlah fakta kasus kematian Sertu Bayu:

1. Wajah Penuh Luka Lebam

Dikutip dari TribunSolo.com, Sri Rejeki sempat melakukan video call dengan Sertu Bayu, dua hari sebelum kematian sang anak.

Dalam perbincangan tersebut, korban tampak sehat, tidak kurang satu pun.

Namun, setelah itu, Sertu Bayu justru dikabarkan meninggal dunia.

"Anak saya dipulangkan dari Timika dan dimakamkan di TPU Pracimaloyo,Solo," ujarnya.

Selama prosesi pemakaman, Sri Rejeki sempat tidak diizinkan melihat jasad putranya tersebut.

Setelah berhasil mendapat izin, ia kaget melihat jenazah putranya yang penuh luka lebam.

Sri Rejeki pun menduga kematian anaknya tidak wajar dan ada unsur pidana.

"Saya minta outopsi ulang, tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil outopsi," katanya, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Perjuangan Ibu Bongkar Fakta Kematian Putranya, 2 Perwira TNI Terlibat, Jenderal Andika: Tuntaskan

Baca juga: Oknum TNI Lepas Tembakan di Pesta Pernikahannya, Adik Ipar Tewas, Satu Anggota TNI Lainnya Luka

2. Diduga Dianiaya 2 Senior

Sri Rejeki (kiri) ibu di Solo yang meminta Panglima TNI agar mengusut kasus kematian anaknya di Papua.

Mengetahui kondisi sang anak, Sri Rejeki berusaha mencari informasi perihal nasib tragis yang menimpa Sertu Bayu.

Hingga akhirnya, ia mendapatkan informasi, Sertu Bayu tewas diduga dianiaya dua oknum seniornya di Timika.

"Kalau kabarnya, oknum itu berpangkat letnan. Kasus ditangani Oditur Militer (Otmil) Jayapura."

"Namun tanggal 25 Mei lalu, kabarnya diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta," katanya.

Namun, Sri Rejeki heran belum ada tindakan serius terhadap kedua oknum tersebut.

Dia mengetahui hal itu setelah melihat unggahan seorang oknum di media sosial.

Menurut seorang petugas kepala kantor hukum tempat oknum ini bertugas, mereka dalam pengawasan.

"Padahal anak saya diperlakukan oknum ini dengan sadis hingga meninggal dunia," ungkapnya.

Sri Rejeki juga mengatakan, kesatuan tempat anaknya bertugas juga sudah mengonfirmasi soal penganiayaan ini.

Bahkan pelaku sempat ditahan 20 hari saat pemeriksaan di Otmil, tapi Sri Rejeki menyesalkan kenapa oknum tersebut tidak ditahan.

3. Dugaan Motif Penganiayaan

Sri Rejeki mengaku tak mengetahui secara jelas terkait dugaan motif penganiayaan.

Sepengetahuannya, mendiang memiliki masalah utang sebesar Rp 100 juta terhadap sesama prajurit.

Namun, masalah utang sudah diselesaikan dan dikuatkan dengan bukti transferan.

"Apakah itu yang jadi pokok permasalahannya? Saya juga tidak tahu persisnya," katanya.

4. Minta Oknum Senior Dipecat

Sementara itu, kuasa hukum Sri Rejeki, Asri Purwanti mengatakan telah berkoordinasi dengan Komnas HAM pada 19 Mei 2022.

Ia juga telah menyurati Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Ada beberapa permohonannya yakni pemecatan dari dinas militer terhadap oknum karena memiliki sifat sadistis dan membahayakan tata kehidupan militer.

Apalagi oknum tersebut masih bebas tidak ditahan. "Kami mohon keadilan terkait kasus ini," tandasnya.

Hingga saat ini, lanjut Asri, belum ada kejelasan terkait kasus tersebut. Bahkan, untuk itikat baik dari oknum yang bersangkutan.

"Apalagi, korban ini juga memiliki istri dan anak. Bagaimana masa depan mereka? Kami mohon keadilan yang seadil-adilnya," kata Asri.

5. Respons Panglima TNI

Kasus kematian Sertu Bayu yang diduga dianiaya senior ini pun sampai di telinga Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Jenderal Andika mengatakan, dua perwira yang diduga menjadi pelaku penganiayaan masing-masing berpangkat letnan satu (lettu) dan letnan dua (letda).

Mantan KSAD itu mengatakan, pihak polisi militer telah melimpahkan berkas perkara ke Oditurat Militer Jayapura pada 13 Desember 2021.

Selanjutnya, Oditurat Militer Jayapura baru melimpahkan ke Oditurat Militer Jakarta pada 25 Mei 2022.

Setelah berkas sampai di Oditurat Militer Jakarta, Andika kemudian memerintah oditur jenderal untuk menelusuri kasus tersebut.

"Selidiki apa yang terjadi karena saya ingin tahu apa yang terjadi," kata dia setelah rapat bersama Komisi I di DPR RI, Jakarta, Senin (6/6/2022).

6. Ada yang Sengaja Melambatkan

Dikutip dari Kompas.com, Andika menduga ada yang sengaja memperlambat penanganan kasus kematian Sertu Bayu.

"Kalau saya sinyalir ada bukti cukup kuat adanya kesengajaan melambat-lambatkan atau bahkan tidak membuka secara terang, maka saya berikan konsekuensi," kata Andika.

Kendati demikian, ia memastikan, proses hukum terhadap penanganan kasus ini harus terus berjalan.

Bahkan, Andika berjanji mengawal langsung kasus tersebut.

"Saya janji, saya akan kawal seperti halnya kasus hukum yang sudah terjadi kemarin," ucap dia.

7. Terima Kasih pada Sri Rejeki

Di satu sisi, Andika mengucapkan terima kasih kepada Sri Rejeki, ibunda mendiang Sertu Bayu Pratama.

Pasalnya, Sri Rejeki mau bersuara mencari keadilan atas kematian sang putra.

"Saya justru mau mengucapkan terima kasih kepada ibu korban, Ibu Sri Rejeki," kata Andika.

Menurutnya, Sri Rejeki yang terus mencari keadilan atas kematian putranya justru membuatnya mengetahui adanya kasus penganiayaan tersebut.

Sebab, sejak menjabat sebagai Panglima TNI, ia belum pernah mendengar kasus yang menimpa putra Sri Rejeki.

Padahal, setiap pekan ia selalu memantau kasus hukum yang menjerat prajuritnya.

"Kebetulan insiden itu terjadi sebelum saya masuk," kata dia.

Baca juga: Indonesia Vs Kuwait di Kualifikasi Piala Asia 2023, Perjuangan Garuda Dimulai Malam Ini

Baca juga: Hasil UEFA Nations League: Jerman Ditahan Inggris, Gol Penalti Kane Gagalkan Kemenangan Der Panzer

Baca juga: Berdarah Thailand, Begini Cara Idol K-Pop Lisa Blackpink Belajar Bahasa Korea dan Inggris

 

Tribunnews.com: FAKTA Kasus Kematian Sertu Bayu, Prajurit TNI yang Diduga Dianiaya Senior dan Respons Panglima TNI

Berita Terkini