MTQ Provinsi

Kafilah Aceh Utara Diminta Jaga Kesehatan Jelang MTQ Provinsi di Bener Meriah

Penulis: Jafaruddin
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara, Tgk H Idris SE, foto bersama dengan peserta MTQ saat mengikuti pemusatan latihan

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara Tgk H Idris SE, meminta 50 peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Aceh ke-35 supaya menjaga kesehatan setelah mengikuti Training Center (Pemusatan Latihan) selama delapan hari, 5-12 Juli 2022.

Sehingga mereka dapat berangkat ke Bener Meriah untuk mengikuti MTQ yang dijadwalkan pada 18-25 Juni 2022.

Kafilah Aceh Utara sudah menjadwalkan berangkat ke Bener Meriah pada 16 Juni 2022 setelah pelepasan di Pendopo Bupati Aceh Utara.

Untuk diketahui Dinas Syariat Islam Aceh Utara mengadakan TC kepada 50 peserta MTQ Aceh di Wisma Kuta Karang Baru Lhokseumawe selama delapan hari sebagai persiapan agar peserta nantinya mampu tampil maksimal.

Untuk pemantapan tersebut kata Tgk Idris, pihaknya mendatangkan pelatih dari Dewan Hakim Provinsi Aceh di antaranya untuk Cabang Hifzil, Tafsir dan juga Cabang Khat.

VIDEO Narapidana Tampil Pada Musabaqah Tilawatil Quran III di Pesantren Attaubah Lhokseumawe.

Sedangkan untuk cabang lainnya dilatih oleh pelatih dari dewan hakim di Aceh Utara.

“Kita rencana berangkat 16 Juni sore setelah pelepasan oleh Bapak Bupati,” ujar Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara, Tgk Idris SE, kepada Serambinews.com, Minggu (12/6/2022).

Menurut Tgk Idris, pihaknya berangkat 16 Juni 2022, supaya dapat melakukan registrasi satu hari sebelum dimulai MTQ.

Selain itu agar peserta nantinya dapat istirahat dan sekaligus dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti pembukaan dan juga persiapan tampil.

Karena itu, dirinya berharap supaya peserta setelah mengikuti TC tersebut dapat menjaga kesehatan sebelum berangkat ke sana, agar tidak terkendala nantinya saat tampil.

Kali ini jumlah peserta yang akan berangkat 50 orang, karena ada cabang yang tak diikuti yaitu cacat netra dan Qiraah Sab'ah dewasa, karena tidak memiliki peserta.

Peserta untuk cabang tersebut ketika uji coba di Banda Aceh beberapa waktu belum layak tampil, sehingga belum bisa diikutkan.

Kondisi ini terjadi kata Kepala Dinas Syariat Islam, karena selama dua tahun ini selama masa pandemi Covid-19, tidak bisa dilakukan seleksi.

“Kalau sebelum-sebelumnya Aceh Utara tidak pernah kosong. Semua cabang memiliki peserta, dengan jumlah mencapai 56 orang. Namun, kali ini 50 orang yang bisa diikutkan,” ujar Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara.

Halaman
12

Berita Terkini