SERAMBINEWS.COM - Menjelang peringatan Hari Raya Idul Adha 2022, sebagian umat muslim mungkin ada yang ingin menyambut Lebaran Haji dengan mengerjakan ibadah puasa sunnah.
Selain haji dan kurban sebagai ibadah utama di Bulan Dzulhijjah, ada ibadah lain yang juga dianjurkan untuk dikerjakan di bulan mulia ini.
Ibadah tersebut yaitu ibadah puasa.
Puasa sunnah di bulan Dzulhijjah yang paling umum dan banyak dikerjakan oleh umat muslim antara lain puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Lalu kapan jadwal puasa Tarwiyah dan puasa Arafah 2022 bisa dimulai?
Selain puasa Tarwiyah dan puasa Arafah, adakah puasa sunnah lainnya yang dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Dzulhijjah?
Baca juga: Puasa Arafah Dapat Menghapus Dosa Setiap Muslim, Buya Yahya: Kalau Gede Harus Ada Taubat Khusus
Baca juga: Kapan Jadwal Puasa Arafah 2022? Cek Jadwalnya, Simak Juga Puasa Dzulhijjah Lain Sebelum Idul Adha
Jadwal Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah 2022
Waktu puasa Arafah bersamaan dengan saat jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah, yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah.
Dengan demikian, puasa Arafah 2022 atau pada tahun ini dapat dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau 1 hari sebelum Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 Masehi.
Sedangkan untuk puasa Tarwiyah dikerjakan dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha, atau satu hari sebelum puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Untuk jadwal tepatnya, umat muslim dapat merujuk kepada keputusan mengenai kapan jatuhnya Hari Raya Idul Adha 2022 yang ditetapkan pemerintah melalui Kemenag, maupun ketetapan dari ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Apabila merujuk pada maklumat PP Muhammadiyah, maka puasa Tarwiyah akan dikerjakan pada 7 Juli 2022, dan puasa Arafah akan ditunaikan pada 8 Juli 2022.
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H Pada 9 Juli 2022, Ini Menurut Pemerintah
Baca juga: Penetapan Idul Adha 2022 Antara Pemerintah dan Muhammadiyah Ada Potensi Beda, Ini Penjelasan BRIN
Hingga saat ini, baru PP Muhammadiyah yang telah menentukan jatuhnya 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah atau Hari Raya Idul Adha 2022.
Menurut PP Muhammadiyah, 10 Dzulhijjah 1443 H atau Hari Raya Idul Adha 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2021.
Hal tersebut sesuai dengan Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah 1443 Hijriah.
Sementara itu, apabila merujuk pada keputusan Kemenag dan Nahdlatul Ulama (NU), maka terkait jadwal puasa Arafah 2022 masih harus menunggu keputusan sidang isbat dan hasil rukyatul hilal.
Mulai kapan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah dikerjakan?
Selain Puasa Arafah, masih ada ibadah puasa lain yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Dzulhijjah.
Misalnya seperti puasa Tarwiyah yang juga banyak dikerjakan oleh umat muslim menjelang perayaaan Hari raya Idul Adha.
Namun, apakah hanya pada dua hari itu saja yang disunnahkan untuk berpuasa di bulan Dzulhijjah?
Ustadz Abdul Somad alias UAS dalam sebuah video tanya jawab singkat di YouTube sudah pernah memberikan penjelasannya soal puasa sunnah bulan Dzulhijjah.
Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik unggahan Youtube Fodamara Tv, dai yang akrab disapa UAS ini menjelaskan, dalam Islam, ada 4 bulan haram atau mulia.
Keempat bulan yang dimaksud itu adalah Dzulqaedah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab, sebagaimana telah disebutkan dalam QS. At-Taubah ayat 36.
Berikut video penjelasan lengkap UAS .
Baca juga: Hukum Kurban Untuk Orang yang Sudah Meninggal Menurut 4 Mazhab, Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad
UAS dalam video tersebut menerangkan, ada sebuah dalil yang menyerukan umat muslim untuk melaksanakan puasa pada keempat bulan-bulan haram itu.
Akan tetapi, dalil yang dimaksud merupakan dalil umum.
“Waminal hurumi fashaum, berpuasalah engkau di bulan-bulan haram,” ujar UAS.
Berdasarkan dalil tersebut, lanjutnya, jika ada yang ingin mengerjakan puasa penuh di bulan Dzulhijjah dibolehkan.
Kecuali 4 hari yang diharamkan dalam bulan ini, yakni hari nahar (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
“30 kurang 4, berarti 26. Boleh dia puasa 26 hari, boleh," terang UAS.
Lalu, dari seluruh hari yang dibolehkan pada bulan Dzulhijjah, manakah hari yang paling afdhal untuk berpuasa?
Dikatakan UAS, dari sebanyak 26 hari yang tidak diharamkan puasa di bulan Dzulhijjah, paling afdhal dilaksanakan pada awal bulan yaitu tanggal 1-9 Dzulhijjah.
"Diantara 26 itu yang paling afdhal yang mana ? 1 sampai 9,” tuturnya.
Baca juga: Kondisi Abu Tumin Semakin Membaik, Begini Penjelasan Tokoh Aceh di Malaysia Datuk Mansyur
Namun di antara 9 hari tersebut, ada 1 hari yang terlebih afdhal di antara yang lainnya.
Yakni berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau disebut dengan puasa Arafah.
UAS kemudian menambahkan keutamaan dari puasa Arafah berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim RA Nomor 1162.
Yaitu diampunkan dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah
Bagi yang akan melaksanakannya bisa menyimak bacaan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah lengkap dengan lafal latin dan artinya berikut:
1. Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
3. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Keutamaan puasa Dzulhijjah menjelang Idul Adha
Adapun keutamaan mengerjakan puasa sunnah menjelang Idul Adha yaitu seperti dikutip Serambinews.com dari laman resmi Kemenag Kanwil Bangka Belitung berikut.
- Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
- Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
- Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
- Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
- Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
- Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
- Tanggal 7 Dzulhijjah
Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.
- Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)
keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.
- Tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah)
Baca juga: Sebentar Lagi Idul Adha, Mau Kurban Untuk Orangtua yang Sudah Meninggal? Ini Hukumnya Menurut UAS
Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:
1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya
2. Bertambah harta
3. Dijamin kehidupan rumah tangganya
4. Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu
5. Dilipatgandakan amal dan ibadahnya
6. Dimudahkan kematiannya
7. Diterangi kuburnya selama di alam Barzah
8. Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar
9. Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI