Berita Langsa

Universitas Samudra Latih Nelayan Langsa Sistem Penangkaran Kepiting, Hasil di Alam Akan Berlimpah

Penulis: Zubir
Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Fakuktas Pertanian Universitas Samudra memberikan penjelasan kepada nelayan tentang cara menangkar rajungan atau kepiting di Gampong Sungai Pauh Tanjung, Kecamatan Langsa Barat pada Kamis (23/6/2022).

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Universitas Samudra Langsa memberi pelatihan sistem penangkaran rajungan atau kepiting kepada nelayan.

Pelatihan diberikan oleh dosen Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa kepada 25 nelayan di Gampong Sungai Pauh Tanjung, Kecamatan Langsa Barat pada Kamis (23/6/2022).

Rajungan atau Portunus pelagicus dikenal dengan nama dagang blue swimming crab atau kepiting besar.

Saat ini budidaya rajungan sudah berkembang pesat.

Teknologi pembenihan dan penggunaan rajungan sudah berhasil dikembangkan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.

Budidaya rajungan telah menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan, karena akan mendapat sejumlah keuntungan dari aktivitas budidaya rajungan.

Baca juga: Unsam Langsa Bangun Kerja Sama dengan 8 Lembaga, Rektor: Perluas Kolaborasi dengan Dunia Industri

Sedangkan pelatihan ini untuk memberi pemahaman kepada nelayan terkait cara penangkaran, pembenihan dan budidaya serta cara melestarikan rajungan agar tetap lestari di alam.

Kegiatan ini diketuai Syamsul Bahri didampingi anggota Andika Putriningtias dan Teuku Fadlon Haser.

Mereka langsung memberi contoh rajungan yang dibenihkan di dalam tempat penangkaran yang sengaja dibuat oleh tim.

Ketua Tim, Syamsul Bahri mengatakan pelatihan ini diharapkan akan memberi bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi nelayan penangkap rajungan dan pembudidaya tambak.

Karena manfaat yang diperoleh mereka tidak saja edukasi cara penangkaran rajungan, tetapi juga peningkatan stok rajungan di alam.

Dosen Program Studi Akuakultur, TM Faisal menyebutkan telah terjadi penurunan hasil tangkapan yang dilaporkan oleh nelayan.

Baca juga: Minat Masuk Unsam Langsa Tinggi, Pendaftar Jalur SBMPTN Capai 2.538 Orang, Daya Tampung 800 OrangĀ 

Dikatakan, salah satunya akibat banyaknya nelayan tangkap rajungan dari wilayah lain yang juga ikut menangkap di wilayah perairan Langsa.

Selain itu, katanya, masih kurangnya informasi terkait metode teknis dalam pengelolaan induk rajungan yang tertangkap secara tidak sengaja di dalam bubu atau alat tangkap nelayan.

Halaman
12

Berita Terkini