SERAMBINEWS.COM - Kisah seorang anggota polisi yang baik hati dan mulia yang rela mengabdi untuk masyarakat.
Aipda Nasaruddin Hasibuan, anggota Polri yang menjadi guru ngaji bagi anak-anak di lingkungan kerjanya.
Aipda Nasaruddin Hasibuan merupakan personel Polsek Kota Kisaran, Polres Asahan.
Tidak seperti kebanyakan polisi lainnya, Aipda Nasaruddin selepas dinas tidak langsung pulang ke rumah.
Ia justru pergi berangkat ke satu rumah, yang dijadikan saung mengaji bagi anak-anak di Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan.
Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo menggagas Program Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi), yang turut mengedepankan inovasi dan kreativitas, serta menampilkan sosok anggota Polri yang melayani dan menjadi teladan di tengah masyarakat.
Dalam program ini, semua personel Polri, baik yang ada di Polsek, Polres hingga Polda, harus menjalankan program tersebut dengan sungguh-sungguh.
Berangkat dari Program Presisi ini pula, di Sumatera Utara, ada seorang anggota Polri yang disenangi dan dihormati masyarakat karena ketauladanannya.
Ia adalah Aipda Nasaruddin Hasibuan.
Berikut ini adalah kisah Aipda Nasaruddin Hasibuan, anggota Polri yang menjadi gurungaji bagi anak-anak di lingkungan kerjanya.
Baca juga: Kisah Yuni, TKW di Taiwan Mengasuh Majikan, Tiap Malam Selalu Tidur Berdua dalam Satu Kamar
***
SABTU (25/6/2022) siang, cuaca di Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan begitu terik.
Udara panas menyengat, hingga membuat siapa saja mengerutkan dahi.
Meski cuaca tidak mendukung, tapi tak menyurutkan langkah Aipda Nasaruddin Hasibuan untuk menjalankan tugas.
Personel Polsek Kota Kisaran, Polres Asahan ini bergegas menyalakan motornya, berkeliling menyapa warga, sekaligus memantau keamanan wilayah kerjanya.
Selama bertugas di Polsek Kota Kisaran, Aipda Nasaruddin Hasibuan dipercaya sebagai petugas Bhabinkamtibmas.
Hari-harinya diisi dengan berkeliling kampung, memastikan situasi aman tanpa gangguan.
“Alhamdulillah, sehari-hari tugas saya seperti ini, keliling menyapa warga dan memantau keamanan,” katanya, sembari melempar senyum.
Aipda Nasaruddin bilang, ia bertugas mulai pagi hingga pukul 16.00 WIB.
Tidak seperti kebanyakan polisi lainnya, Aipda Nasaruddin selepas dinas tidak langsung pulang ke rumah.
Ia justru pergi berangkat ke satu rumah, yang dijadikan saung mengaji bagi anak-anak di Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan.
Tepat pukul 16.00 WIB, Aipda Nasaruddin kembali memacu motornya menuju rumah mengaji.
Di rumah sederhana milik rekannya itu, sudah menunggu belasan anak usia dini untuk diajarkan membaca Alquran.
Setibanya di saung mengaji, Aipda Nasaruddin yang masih menggunakan seragam dinas mengucap salam.
Ia kemudian masuk, lalu duduk di ruang tengah berukuran 3x5 meter itu.
Di saung mengaji yang sederhana tersebut, belasan anak duduk bersila saling berhadapan, sembari memangku Alquran.
Satu persatu kemudian ditanyai, lalu mulai diajari mengaji oleh Aipda Nasaruddin.
“Saya mulai tergerak untuk mengajar anak-anak ini mengaji sejak tahun 2017. Saat itu saya melihat banyak anak yang melakukan aktivitas tidak terarah,” katanya.
Aipda Nasaruddin bilang, ia tidak ingin ada anak-anak yang terjerumus dalam tindak kejahatan, apalagi terlibat kasus narkoba.
Atas keprihatinannya itu, ia pun mulai menyambangi satu masjid di Kecamatan Meranti.
Di awal tugasnya mengajar ngaji, banyak anak-anak yang takut pada dirinya.
Maklum saja, ketika itu Aipda Nasaruddin mengajar ngaji masih memakai seragam dinas, sama seperti sekarang ini.
“Waktu awal-awal mengajar ngaji, ada anak didik saya yang sampai menangis,” katanya, mengenang kembali perjuangannya mendidik anak-anak di wilayah kerjanya.
Tapi lambat laun, anak-anak didiknya mulai paham.
Bahwa sosok polisi bukanlah orang yang menakutkan.
Sejak tahun 2017 hingga sekarang, jumlah anak didiknya bahkan makin bertambah.
“Saat pertama mengajar mengaji, jumlah anak didik saya hanya ada lima orang. Tapi sekarang sudah sampai mencapai 50 orang,” ungkapnya mengucap syukur.
Karena jumlah siswa yang begitu banyak, ia pun mengajak rekannya untuk membuka saung mengaji.
Alhasil, rumah milik rekannya itu sekarang sudah resmi menjadi tempat mengaji bagi anak-anak usia dini.
“Kalau mengajar mengaji ini, biasanya saya mulai dari pukul 16.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB,” terang lelaki yang sempat gagal mencoba anggota Polri di tahun 2003 ini.
Selepas mengaji, biasanya anak-anak langsung diarahkan salat berjemaah di masjid.
Tujuannya, agar anak-anak terbiasa melaksanakan ibadah, dan jauh dari perbuatan tercela.
“Inilah yang bisa saya lakukan sebagai anggota Polri. Saya ingin Polri dicintai masyarakat, sesuai Program Presisi yang digaungkan Bapak Kapolri,” katanya di sela mengajar mengaji.
Baca juga: Kisah Cinta Sejati, Ternyata Mendiang Rima Melati dan Frans Tumbuan Telah Dijodohkan Sejak Bayi
Warga Bersyukur Punya Polisi Baik Hati
Rudiarto, satu diantara warga yang anaknya diajari mengaji oleh Aipda Nasaruddin Hasibuan merasa bersyukur dan bangga.
Rudiarto bilang, tidak banyak petugas kepolisian seperti Aipda Nasaruddin Hasibuan.
Selain mengajar ngaji secara gratis, Aipda Nasaruddin ini bisa dibilang sebagai tokoh yang patut dibanggakan dan bisa diandalkan.
“Beliau tidak hanya sebagai guru mengaji anak-anak, tapi juga pengurus badan kemakmuran masjid di lingkungan kami,” kata Rudiarto.
Ia mengatakan, bahwa Aipda Nasaruddin juga aktif dalam kegiatan keagamaan lainnya.
Misalnya saja soal pertemuan wirid dan yasinan.
Biasanya, Aipda Nasaruddin akan menggalang dana bagi peserta wirid tiap bulan suci Ramadan tiba.
Tiap orang, dikutip Rp 1.000.
“Uang yang terkumpul itu, kami sumbangkan ke panti asuhan. Dan kegiatan semacam ini sudah berjalan selama enam tahun,” kata Rudiarto.
Tidak cukup sampai disitu, Aipda Nasaruddin juga aktif mengadakan kegiatan sosial lainnya.
Belum lama ini, Aipda Nasaruddin turut menggagas pertandingan bola kaki di kalangan remaja laki-laki.
Tujuannya, agar para remaja yang baru tumbuh kembang bisa mencintai olahraga, dan jauh dari bahaya narkoba.
“Bagi saya, apa yang dilakukan beliau untuk kampung ini sudah sangat-sangat bagus. Selain ikhlas mengajarkan anak-anak kami mengaji, beliau juga sering menggagas kegiatan positif di masyarakat,” ungkap Rudiarto.
Baca juga: Kisah Pilu Rohit, Bocah 12 Tahun yang Derita Penyakit Tulang Rapuh, Ini Penyebab dan Pengobatannya
Kapolres Asahan Mengapresiasi dan Bangga
Kapolres Asahan, AKBP Putu Yudha Prawira merasa bangga dengan sosok Aipda Nasaruddin Hasibuan.
Selain mampu menjalankan tugasnya dengan baik, personel Bhabinkamtibmas ini juga dekat dengan masyarakat.
Aipda Nasaruddin disenangi warga, karena ketauladanan yang dicontohkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebagai anggota Polri, Aipda Nasaruddin ini patut dibanggakan. Ia juga mencerminkan sikap Presisi yang digagas Bapak Kapolri. Dimana Aipda Nasaruddin ini bertindak kreatif dan inovatif,” kata Putu.
Mantan Kapolres Tanjungbalai ini mengatakan, sudah semestinya semua personel Polri bertindak demikian, menjadi contoh di tengah masyarakat.
“Kita harus dekat dengan masyarakat, serta memberikan pelayanan terbaik yang kita isa,” katanya.
Putu mengatakan, apa yang dilakukan Aipda Nasaruddin ini merupakan contoh nyata dari kinerja Polri.
“Sudah menjadi tugas kami dalam mengayomi masyarakat, serta menyelamatkan generasi muda dari tindak kejahatan, khususnya gempuran narkoba,” kata Putu.
Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan ini berharap, apa yang dilakukan Aipda Nasaruddin Hasibuan dapat dicontoh oleh personel lainnya.
“Sesuai arahan pimpinan, Bapak Kapolri dan Kapolda Sumut, semua personel Polri harus mengedepankan sikap Presisi di tengah masyarakat. Agar kedepannya, Polri lebih dicintai oleh masyarakat luas,” pungkas Putu.
Baca juga: Aminullah/Dedi OP Juara Tenis Gayo Super Cup
Baca juga: Tampang Muksin, Pria Playboy Pemburu Mama Muda dan Gadis di Facebook, Berikut Daftar Korban
Baca juga: Masyarakat Diimbau Tuntaskan Vaksinasi Booster
TribunMedan: Aipda Nasaruddin Hasibuan, Siang Jadi Polisi, Sore Jadi Guru Ngaji