Berita Politik

PDIP Sindir Anies Karena Undang Tukang Bakso ke Balai Kota

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasto Kristiyanto

JAKARTA - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengundang tukang bakso ke Balai Kota.

Hasto mempertanyakan mengapa Anies baru sekarang mengundang tukang bakso padahal menjabat sebagai gubernur sejak 2017.

"Seingat saya Pak Anies itu jadi gubernur sudah sejak tahun 2017.

Kenapa baru sekarang bertemu dengan para tukang bakso?" ujar Hasto di Jakarta Convention Center, Sabtu (25/6/2022).

Hasto menambahkan bahwa tindakan Anies tersebut telah mempertontonkan politik yang tidak dekat dengan masyarakat karena baru sekarang bertemu dengan rakyat kecil.

"Itulah sebagai contoh ketika politik tidak mengakar sehingga terlambat bertemu dengan rakyat kecil," imbuhnya.

Tukang bakso menjadi sorotan imbas candaan Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP pada Kamis lalu (23/6).

Sebelumnya, Anies Baswedan mengadakan acara Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022 di Balai Kota pada Jumat (24/6) malam.

Ia mengundang sejumlah pihak dalam makan malam tersebut, termasuk tukang bakso.

Tukang bakso menjadi sorotan imbas candaan Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDIP pada Kamis lalu (23/6/2022).

Baca juga: Anies, “Filsafat Bukuem”, dan Feeling Politik Surya Paloh

Baca juga: Mayoritas Pilih Anies dan Prabowo, PKS Targetkan 15 Persen Suara pada 2024

Mega berguyon soal calon mantu tukang bakso.

Dia tidak ingin anaknya menikah dengan tukang bakso.

"Ketika saya mau punya mantu, itu saya sudah bilang sama anak saya tiga; awas lho, kalau nyarinya yang kaya tukang bakso," kata Mega.

Akan tetapi, Megawati mengakhiri Rakernas PDIP dengan menyantap bakso pada Jumat sore (25/6/2022).

Di tempat berbeda, Anies juga mengundang tukang bakso ke Balai Kota pada Jumat (24/6/2022) malam.

Kala itu ada acara Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022 di Balai Kota yang mana tukang bakso juga turut diundang.

Kritik Kepemimpinan

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP, Eriko Sutarduga, juga menyorot kepemimpinan Anies Baswedan.

Dia mengatakan bahwa DKI Jakarta tidak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik di tangan Gubernur Anies Baswedan selama 4 tahun terakhir.

"Kalau saya ditanya, saya sebagai kader PDIP bagaimana pun juga subjektiflah.

Pasti tidak semua setuju dengan ucapan kita, tapi menurut kami perubahan yang terjadi tidak juga baik.

Itu kan yang ada," kata Eriko dalam diskusi di daerah Jakarta, Sabtu (25/6/2022).

Eriko kemudian mencontohkan sejumlah isu yang kerap menuai protes di masyarakat.

Di antaranya perubahan nama jalan hingga tingkat polusi Ibu Kota Jakarta yang belakangan tertinggi di dunia.

"Dari isu-isu terakhir ini, perubahan nama jalan ini kan menjadi sulit juga.

Dan ini merubah katakanlah tatanan yang ada di masyarakat.

Tapi hal yang penting sebenarnya dalam kehidupannya bukan hanya secara materi, tapi kan kesehatan juga.

Sekarang kan polusi tertinggi di dunia, bagaimana mau sehat, nah itu pernyataan yang ada bukan kita yang menduga-duga," jelas Eriko.

Lebih lanjut, Eriko menuturkan bahwa tingkat polusi ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi DKI Jakarta.

Hal ini menjadi evaluasi untuk kinerja Gubernur Anies Baswedan.

"Tapi kan memang betul polusinya tertinggi di dunia.

Ini mengurangi kemungkinan 4 tahun kehidupan, nah sekarang bagaimana? Tergantung masyarakat Jakarta nanti," ungkap Eriko.

Eriko juga membandingkan kepemimpinan Anies Baswedan dengan kader PDIP Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

"Di tatanan kader PDIP selain Gibran ada Bu Risma, nah Bu Risma sudah terbukti di Surabaya menurunkan suhu sebanyak 112 derajat dan membuat kota Surabaya menjadi nyaman," pungkasnya.

Masinton Pasaribu Dapat Teguran dari Partai

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, anggota Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu mendapatkan teguran dari partai.

Masinton ditegur arena menyebut pernyataan Hasto yang bilang PDI-P sulit berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan pendapat pribadi Hasto.

"Saya sudah koordinasi dengan Badan Kehormatan dan sebelumnya Pak Masinton sudah mendapat teguran lisan dan sekarang akan diberikan teguran lagi sesuai dengan AD/ARTA partai," kata Hasto di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (25/6/2022).

Hasto pun mengingatkan bahwa pernyataan yang dikeluarkan Masinton itu berada di luar ruang lingkup Masinton sebagai anggota DPR.

"Anggota partai harus berbicara sesuai dengan ruang lingkupnya," ujar Hasto.

Ia kembali menegaskan, pernyataannya yang menyebut PDI-P sulit berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS didasari oleh perbedaan ideologi, platform, serta latar belakang sejarah.

Ia menyatakan, persatuan di antara partai politik memang penting dikedepankan untuk membela bangsa dan bangsa.

"Saya kira itu sikap yang rasional, dan di dalam politik, kerja sama itu penting.

Tetapi kerja sama juga harus melihat ideologi, platform, kesejarahan, sehingga setiap partai punya sikap," kata Hasto.

Sebelumnya, Masinton menyebutkan, pernyataan Hasto bahwa PDI-P sulit bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS adalah pendapat pribadi Hasto.

"Yang disampaikan Pak Sekjen secara pribadi.

Tentu beliau menyampaikan itu fenomena di akar rumput," kata Masinton di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (24/6/2022).

"Terutama kepengurusan di level bawah ketika melakukan kerja sama dalam suatu gerak umpama fenomena dalam pilkada," kata dia. (CNN Indonesia/Tribun/kompas.com)

Baca juga: Kenapa Anies Baswedan Rileks Saja?

Baca juga: NasDem Jagokan Anies Baswedan, Pengamat Bilang Ini Terkait Peluang Sang Gubernur Jadi Capres

Berita Terkini