MEULABOH - Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso membentuk puluhan gampong tangguh antinarkoba di wilayah hukumnya guna mengantisipasi terjadinya peredaran barang haram yang dilarang negara dan agama.
Tujuan pembentukan puluhan gampong tangguh tersebut diharapkan untuk sosialisasi dan edukasi agar terhindar dari narkoba dan membuat ketahanan di desa agar warganya tidak mengonsumsi narkoba Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso, Selasa (28/6/2022) mengatakan, Gampong Tangguh tersebut akan menjadi edukasi warga guna melawan narkoba.
Terkait hal tersebut Kapolres Pandji Santoso melaksanakan dialog Interaktif luar studio dengan Tema "Indonesia Hebat Tanpa Narkoba ” melalui siaran RRI Meulaboh yang berlangsung di Abudel pada Senin (27/6/2022).
Kegiatan tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) serta peresmian Gampong Tangguh Anti Narkoba secara simbolis oleh Kapolres Aceh Barat melalui zoom meeting sebanyak 76 desa se-Aceh Barat.
Baca juga: Batee Linteung Jadi Gampong Tangguh Anti Narkoba
Baca juga: Selamatkan Generasi, BNNP dan BI Bentuk Gampong Tangguh di Desa Mon Geudong, Ini Programnya
Langkah tersebut tindak lanjut perintah Kapolri sebagai upaya untuk menekan peredaran gelap narkotika khususnya yang ada di wilayah hukum Polres Aceh Barat.
Dikatakan Kapolres bahwa sekarang narkoba sudah berevolusi dan berubah bentuk dimana yang dulu dikenal dalam bentuk padat sekarang juga ada dalam bentuk cair.
"Secara geografis Aceh ini menjadi (golden triangle) atau segitiga emas baik dari segi ganja maupun sabu, Aceh dikenal ganja tapi yang sangat diminati berbagai komunitas dan dikirim berbagai daerah bahkan sampai Jakarta, Bali dan sebagainya," sambung Kapolres.
Ia menambahkan dari berbagai penangkapan yang dilakukan oleh Polri baik di Polda Aceh maupun Polda-polda lain di seluruh Indonesia, ganja dan sabu dikirim melalui berbagai bentuk. (sb)
Baca juga: Kapolres Launching Gampong Tangguh Anti Narkoba
Baca juga: Meunasah Cot Bada Bireuen Jadi Gampong Tangguh Anti Narkoba