Baca tanpa iklan
Karena, kata Kadis PMNG Aceh, Dr Zulkifli, jika banyak Pemerintahan Gampong/Desa, belum mencairkan dana desa tahap II dan III nya, maka jumlah penduduk miskin yang telah terdaftar menjadi sasaran penerima BLT dana desa, tahap berikutnya, hak mereka untuk mendapatkan BLT dana desa jadi terlambat.
Untuk pencairan BLT dana desa tahap II April - Juni, masih ada 863 Gampong yang belum menyalurkan BLT dana desa nya kepada penduduk miskin yang menjadi sasaran penerima BLT dana desa. Yang sudah menyalurkan 5.630 gampong dengan nilai Rp 369,576 miliar.
Secara umum, sebut Kadis PMG Aceh, Dr Zulkifli, yang didampingi Kabid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa, T Zul Husni, pencairan dana desa dan BLT dana desa, sudah mencapai Rp 2,545 triliun atau sudah sebesar 54,52 persen, dari pagunya Rp 4,6 triliun, sampai posisi, 29 Juni 2022.
“ Ini merupakan prestasi yang cukup bagus, karena pada pertengahan tahun anggaran 2022, realisasi pencairan dana desa bersama BLT dana desa, sudah berada di atas 50 persen,” tuturnya.
Namun begitu, kata Kadis PMG Aceh, Dr Zulkifli, kita tidak boleh merasa cepat puas, karena tantangan dan hambatan ke depan dalam pencairan dana desa tahap II dan III, begitu juga BLT dana desa, masih banyak kendalanya. “ Oleh karena itu, dari sekarang kita perlu mencarikan solusinya bersama,” ujar Zulkifli.
Tujuannya, lanjut Kadis PMG Aceh itu, agar jumlah gampong sangat tertinggal di Aceh yang jumlahnya masih sebanyak 78 gampong dan gampong tertinggalnya 1.381 gampong lagi, status gampong bisa cepat berubah menjadi gampong tidak tertinggal, bila pencairan dana desanya cepat dilakukan dan pemanfaatannya jadi tepat guna dan tepat sasaran.(*)