Buya mengatakan bahwa puasa Arafah adalah hari kesembilan bulan Dzulhijjah. Disebutkan dalam Hadist Riwayat Imam Muslim,
“Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, dengan berpuasa Arafah itu akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya,”
Buya melanjutkan bahwa yang akan dihapus dosanya adalah dosa-dosa kecil.
“Kalau dosa gede (besar) harus ada taubat khusus, misalnya perzinaan, meninggalkan shalat. Ini harus ada taubat khusus,” jelas Buya.
Puasa Arafah juga menjadi salah satu kemurahan yang datang dari Allah SWT.
“Dengan berpuasa Arafah akan menjadi sebab diampuni dosa-dosa kecil kita. Sebagian ulama mengatakan dosa besar, akan tetapi tetap ada syaratnya,” terang Buya.
Baca juga: Keutamaan Bulan Zulhijjah, Puasa Arafah hingga Tarwiyah, Ini Jadwalnya, Lengkap dengan Niat Puasa
Lebih lanjut, Buya mengatakan menyesalah kalau sudah pernah melakukan dosa besar, tapi jangan lupa puasa Arafah adalah pintu luar bisa untuk memasuki pintu taubat.
“Dari yang sembilan ini, puasa Arafah adalah yang paling utama,” kata Buya.
Buya mengungkapkan bahwa jangan sampai tanggal 1 hingga 8 Dzulhijjah puasa, namun giliran tanggal 9 Dzulhijjah-nya tidak puasa.
“Kalau bisa dari awal sampai tanggal 9 (Dzulhijjah) berpuasa, tanggal 10 (Dzulhijjah) menyembelih kurban dan ini amalan sunnah setiap tahun,” pungkas Buya Yahya.
Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa Menjelang Idul Adha