Idul Adha 2022

Jelang Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Bagaimana Hukum Bermesraan dengan Istri saat Puasa?

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bermesraan bersama istri

Jelang Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Bagaimana Hukum Bermesraan dengan Istri saat Puasa?

SERAMBINEWS.COM - Saat menjalankan ibadah puasa seperti puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah bolehkah bermesraan dengan istri? Bagaimana hukum bermesraan dengan istri saat puasa?

Simak dalam artikel berikut ini terkait hukum bermesraan dengan istri saat puasa..

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2022, umat Muslim disunahkan untuk melakukan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah.

Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 7 bulan Dzulhijjah.

Sementara puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau satu hari sebelum Idul Adha 2022.

Lantas, saat menjalankan puasa ini bolehkah kita bermesraan dengan istri?

Baca juga: Ribut-ribut Perbedaan Idul Adha 1443 H dengan Arab Saudi,Pernah Terjadi Pada 2018, Ini Tanggapan UAS

Di antara yang sering ditanyakan oleh sebagian masyarakat adalah mengenai hukum bercumbu atau bermesraan dengan istri ketika sedang berpuasa.

Pasalnya tak jarang pasangan suami istri tetap bermesraan meskipun dalam kondisi sedang berpuasa.

Sebenarnya, apakah bermesraan dengan istri itu saat puasa dapat membatalkan puasanya?

Hukum Bermesraan dengan Istri saat Puasa

Dilansir dari laman bimasislam.kemenag.go.id, bermesraan dengan istri saat berpuasa baik itu puasa Ramadhan, puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah dan puasa Arafah, baik dengan berciuman, mandi bersama, dan lainnya, hukumnya adalah makruh.

Karena itu, jika suami berpuasa, maka dianjurkan untuk tidak bermesraan dengan istrinya terlebih dulu.

Begitu juga dengan istri, dia dianjurkan untuk tidak bermesraan dulu dengan suaminya jika dirinya sedang berpuasa.

Baca juga: Puasa Dzulhijjah, Berapa Hari Sunnah Berpuasa yang dianjurkan Jelang Idul Adha? Ini Penjelasan UAS

Ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu berikut:

Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk meninggalkan hal-hal yang berkaitan dengan syahwat yang dibolehkan dan tidak membatalkan puasa, mulai dari kenikmatan yang berhubungan dengan pendengaran, penglihatan, persentuhan, dan penciuman, seperti menciumbunga, menyentuhnya dan memandanginya.

Karena hal itu termasuk kesenangan yang tidak sesuai dengan hikmah puasa. Semua itu hukumnya makruh, sebagaimana makruh memasuki pemandian.

Namun demikian, jika suami berpuasa dan kemudian bermesraan dengan istrinya, selama hal itu tidak mengeluarkan mani, maka puasanya tetap sah, tidak batal.

Namun jika hal itu menyebabkan keluar mani, maka puasanya menjadi batal.

Bermesraan dengan ciuman, saling pegang dan lainnya, tidak membatalkan puasa selama belum keluar mani. Jika mani keluar, maka puasanya menjadi batal.

Baca juga: Idul Adha 2022, Ketahui Inilah Umur Minimal Kambing dan Sapi untuk Kurban, Jangan Salah Pilih!

Ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Hasan Hitou dalam kitab Fiqhush Shiyam berikut:

Jika seorang suami mencium istrinya dan dia sedang berpuasa, kemudian merasa nikmat dan terdapat madzi, namun tidak mengeluarkan mani, maka jumhur berpendapat puasanya tidak batal, dan itu adalah pendapat ulama Syafiiyyah tanpa ada perbedaan di antara mereka.

Ibnu al-Mundzir menceritakan pendapat tadi (orang yang keluar madzi tidak batal puasanya), dari Hasan Al-Bashri, Al-Sya’bi, Al-Awza’i, Abu Hanifah, Abu Tsaur, beliau (Ibnu Al-Mundzir) berkata: Aku berpendapat demikian.

Niat Puasa

Sama seperti ibadah sunnah lainnya, sebelum berpuasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, kita dianjurkan untuk membaca niat.

Inilah niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah jelang Idul Adha 2022 dengan lafal latin dan arti dikutip dari Tribun Palu.

1. Niat Puasa Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala."

3. Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta'ala."

Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah

1 Dzulhijjah = Kamis, 30 Juni 2022

2 Dzulhijjah = Jumat, 1 Juli 2022

3 Dzulhijjah = Sabtu, 2 Juli 2022

4 Dzulhijjah = Minggu, 3 Juli 2022

5 Dzulhijjah = Senin, 4 Juli 2022

6 Dzulhijjah = Selasa, 5 Juli 2022

7 Dzulhijjah = Rabu, 6 Juli 2022

8 Dzulhijjah = Kamis, 7 Juli 2022

9 Dzulhijjah = Jumat, 8 Juli 2022

Tanggal Haram Berpuasa

10 Dzulhijjah = Sabtu, 9 Juli 2022 (Hari Raya Idul Adha 2022)

11 Dzulhijjah =Hari senin tgl 11 Juli 2022

12 Dzulhijjah =Hari selasa tgl 12 Juli 2022

13 Dzulhijjah =Hari rabu tgl 13 Juli 2022

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Kim Jong Un Marah Besar! Gegara Rakyat Menyentuh ‘Barang Asing’, Kasus Covid-19 di Korea Utara Naik

Baca juga: Berangkat Haji Atas Nama Eril, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Bawa Doa-doa Warganet ke Tanah Suci

Baca juga: Perjuangan Briptu Suci Lalui Cobaan, Usai Diselingkuhi Suami, Kini Bayi Dikandungnya Meninggal Dunia

Berita Terkini