Kajian Islam
Menyesal Pernah Bentak Ibu Sebelum Wafat, Buya Yahya: Itu Durhaka, Tapi Masih Ada Cara Tobat
Menurut Buya Yahya, Allah Maha Pengampun. Selama ada penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki diri, masih ada cara untuk bertobat
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Seorang jemaah mengungkapkan penyesalannya kepada Buya Yahya karena pernah membentak sang ibu yang sedang sakit sebelum ibunya wafat. Ia khawatir perbuatannya itu membuatnya menjadi anak durhaka dan menjadi penyebab hidupnya terasa sulit.
Dalam tayangan di kanal resmi Albahjah TV, jemaah tersebut menceritakan bahwa selama setahun merawat ibunya yang sakit, ia beberapa kali memarahi dan membentak sang ibu karena kelelahan dan emosi. Setelah ibunya meninggal, penyesalan itu terus menghantui.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa membentak orang tua, apalagi saat dalam keadaan lemah dan sakit, adalah perbuatan yang dilarang keras oleh Al-Qur’an.
“Anda durhaka, Anda salah, Anda dosa dengan membentak orang tua. Apalagi dalam Al-Qur’an disebutkan wala tanharhuma, jangan kau bentak. Tidak ada alasan untuk membentak orang tua,” tegas Buya Yahya dikutip Serambinews.com, Jumat (15/8/2025).
Meski begitu, menurut Buya Yahya, Allah Maha Pengampun. Selama ada penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki diri, masih ada cara untuk bertobat dan tetap bisa berbakti kepada orang tua yang telah wafat.
Buya Yahya menyebut tiga langkah utama berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal:
Baca juga: Buya Yahya: Nafkah dari Hasil Judi Haram, Lebih Baik Lapar daripada Makan Api
- Sertakan orang tua dalam setiap doa. “Jangan berdoa kecuali membawa nama orang tua Anda,” pesan Buya Yahya.
- Bersedekah atas nama orang tua. Sisihkan sebagian rezeki, baik ke masjid, pesantren, atau amal jariyah lainnya, agar pahala mengalir untuk mereka.
- Lanjutkan kebaikan orang tua. Berbuat baik kepada saudara, kerabat, atau sahabat yang dulu pernah dibaiki oleh orang tua.
Buya Yahya mengingatkan, durhaka kepada orang tua dapat mendatangkan petaka di dunia dan di akhirat.
Karena itu, setiap anak harus menjaga ucapan dan sikap, terutama saat orang tua dalam kondisi lemah.
“Semoga Allah menjadikan Anda anak yang saleh, dan semua orang bisa menyesali kekurangan dalam mengabdi kepada orang tua, apalagi jika pernah bersikap kasar kepada mereka,” tutup Buya Yahya.
Baca juga: Buya Yahya Ungkap Kalimat yang Bisa Membatalkan Shalat, Berdoa Pun Sebaiknya Cukup Sebut Ini
Buya Yahya Marah Besar Soal Anak Minta Warisan Duluan, Jangan Menikah dengan Orang Ini, Durhaka!
Ulama kharismatik Buya Yahya kembali menyita perhatian publik lewat ceramah terbarunya yang membahas soal anak durhaka, terutama mereka yang menanyakan warisan saat orang tua masih hidup.
Dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube Buya Yahya Official, Buya Yahya secara terang-terangan menunjukkan kemarahannya kepada anak-anak yang bersikap lancang terhadap orang tua mereka, apalagi jika sudah membahas warisan yang belum saatnya dibagikan.
“Masih hidup ngomong, ‘Ayah mana warisan saya?’ Kurang ajar sekali kau, Nak. Memang yang mati harus ayah duluan? Bisa saja kau mati duluan, wahai anak. Hati-hati,” ujar Buya Yahya tegas dikutip Serambinews.com, Senin (11/8/2025).
Buya menyebut, anak-anak seperti itu bukan hanya tidak sopan, tapi sudah masuk kategori durhaka yang halus dan sangat jahat.
“Ini durhaka benar nih anak. Durhaka. Prasangka buruk kepada orang tua membawa petaka kepada Anda,” lanjutnya.
Menurut Buya Yahya, menanyakan warisan saat orang tua masih hidup seolah menggambarkan bahwa anak tersebut berharap orang tuanya cepat meninggal, demi harta yang belum menjadi haknya.
Kenapa Hari Jumat Wajib Perbanyak Shalawat? Ini Penjelasan Syekh Ali Jaber |
![]() |
---|
Buya Yahya: Nafkah dari Hasil Judi Haram, Lebih Baik Lapar daripada Makan Api |
![]() |
---|
Buya Yahya Ungkap Kalimat yang Bisa Membatalkan Shalat, Berdoa Pun Sebaiknya Cukup Sebut Ini |
![]() |
---|
Hukum Makmum Baca Al Fatihah dan Waktu Membacanya Saat Shalat Berjamaah, Ini Penjelasan UAS |
![]() |
---|
Kapan Sujud Sahwi Dilakukan, Sebelum atau Sesudah Salam? Ini Penjelasan UAS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.