Aliran Sesat Menyebar di Garut, Pengikut Diharuskan Bayar Iuran Agar Mudah Masuk Surga

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi aliran sesat - pembawa aliran sesat meminta pengikut bayar iuran agar mudah masuk surga

Penulis: khairunnisa

SERAMBINEWS.COM - Sejumlah emak-emak di Garut, Jawa Barat termakan aliran sesat.

Aliran sesat tersebut membawa doktrin baru untuk mengelabui calon pengikutnya.

Salah satu doktrinnya adalah untuk tidak melaksanakan ibadah apapun dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pembawa aliran sesat ini meminta iuran agar pengikutnya bisa masuk surga dan terhindari dari api neraka.

Berikut pengakuan emak-emak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tentang ajaran sesat yang diterimanya menghebohkan satu Indonesia.

Pasalnya, para ibu itu mengaku telah dicuci otaknya oleh guru sesat dari paham radikalisme.

Ajaran sesat dari paham radikalisme yang tersebar di Kabupaten Garut itu kini telah diketahui Kementerian Agama Garut.

Kepala Kemenag Garut, Cece Hidayat mengungkap fakta terkait ajaran sesat tersebut.

Diakui Cece Hidayat saat ini beberapa pengaut paham radikalisme itu telah bertaubat.

Baca juga: Terlalu Cantik dan Dianggap Meresahkan, Guru Ini Didemo Orang Tua Siswa, Disuruh Pecat dari Sekolah


Mereka sudah mendeklarasikan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Termasuk dengan para ibu yang sempat terpapar ajaran tersebut.

Sebelumnya kepada Cece Hidayat, emak-emak dari Garut itu sempat bercerita perihal alasan mereka tidak mau mengakui negara Indonesia.

Saat itu, para ibu tersebut mengaku sempat diberikan ajaran 'aneh' oleh gurunya.

Diungkap sang guru ajaran sesat, saat ini mereka sedang memperjuangkan negara Islam.

Namun lantaran belum bisa mewujudkannya, sang guru ajaran sesat mengurai syarat kepada emak-emak pengikutnya.

Yakni agar emak-emak itu membayar uang bulanan secara rutin sebesar Rp 25 ribu.

Syarat itu harus dijalankan pengikutnya jika ingin masuk surga dan terhindar dari api neraka.

Uang bulanan tersebut lantas diberikan kepada pemimpin mereka.

Selama melakukan syarat itu, para pengikut ajaran sesat tersebut diminta tidak usah beribadah.

Sebab dari uang infaq tersebut, guru ajaran sesat itu menjamin pengikutnya akan masuk surga.

"Dia bilang bahwa memang gurunya mengajarkan bahwa sekarang ini mereka lagi berjuang memperjuangkan negara Islam Indonesia dan karena sekarang masih darurat, ya, kita tidak usah ibadah, tidak usah salat, ibu cukup hanya dengan membayar infaq Rp 25 ribu per bulan," ungkap Cece Hidayat dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Rabu (6/7/2022).

Diungkap Cece Hidayat lebih lanjut, para pengikut ajaran sesat itu juga sempat dibaiat atau disumpah.

Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kesetiaan mereka terhadap ajaran sesat tersebut.

"Itu kan pembodohan, ya, pembodohan mereka kepada masyarakat yang sisi agamanya tidak punya dasar yang kuat," pungkas Cece Hidayat.

Terkait dengan ajaran sesat yang marak terjadi di Kabupaten Garut, Cece Hidayat mengimbau agar tokoh agama dan pendidik bergerak secara aktif dalam memberikan pemahanan tentang beragama dan bernegara.

"Ini juga kepada penyuluh agama, terutama tokoh-tokoh agama memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mereka cara beragama dan cara bernegara itu memiliki hak yang seimbang," ucapnya.

Saat ini para penganut ajaran sesat dari paham radikal itu sudah kembali janji setia dan mengakui NKRI.

Janji setia itu disaksikan langsung oleh MUI dan Forkopimda Kabupaten Garut.

Ke depannya, Kemenag Garut akan melakukan penyuluhan rutin secara langsung ke masyarakat umum maupun kepada para mantan penganut paham radikal.

"Door to door lebih efektif, blusukan langsung datang ke rumah, meskipun lama tapi efektif daripada bicara di podium," kata Cece Hidayat.

Kasus Serupa

Sebelumnya, tersebarnya aliran sesat juga pernah terjadi di Desa Bojong, Cianjur, Jawa Barat.

Pengakut aliran sesat itu memiliki penampilan tak lazim dan berbeda dari masyarakat pada umumnya.

Pimpinan diduga aliran sesat itu berinisial DJ pria berusia 50 tahun.

Menurut Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, diduga sebagian warganya terpengaruh ucapan DJ sehingga ikut dalam aliran tersebut.

Kades menceritakan, awal mula diketahui dugaan adanya aliran sesat ini setelah ia mendapat informasi pada hari Senin dari warga.

Saat itu, warga melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babisa Desa.

Warga melapor karena resah melihat beberapa warganya yang biasa rajin ke masjid saat puasa malah tidak berpuasa juga tak melakukan salat.

Pemerintah Desa Bojong bersama dengan MUI Desa Bojong dan Persatuan Asatid Karangtengah Kabupaten Cianjur lantas melakukan pembinaan terhadap DJ.

Kepala Desa Bojong Uyeng Handoko, mengatakan ia telah mendapat keterangan bahwa beberapa warga sudah ikut pengaruh DJ.

Dalam investigasi selama tiga hari, kepala desa mendapat fakta bahwa DJ dan sembilan warga yang sudah ikut di dalamnya tidak mewajibkan solat dan puasa.

"Semua rambutnya dicat merah dan mereka sering tidak berpakaian hanya memakai celana saja," ujar Kades ditemui di ruangannya, Kamis (20/5/2021).

Kepala desa juga menyebut hasil penelusuran di media sosial, akun media sosial mereka namanya aneh-aneh seperti raja Dajal dan iblis.

 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ungkap Cara Mudah Masuk Surga, Guru Sesat Minta Emak-emak Lakukan Ini Tiap Bulan : Tak Usah Solat

Baca juga: Terlalu Cantik dan Dianggap Meresahkan, Guru Ini Didemo Orang Tua Siswa, Disuruh Pecat dari Sekolah

Baca juga: Ruben Onsu dan Sarwendah Sakit, Begini Reaksi Keluarga Betrand Peto di NTT, Sebut Marabahaya

Baca juga: Anggota Polisi Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah saat Ditinggal Istri, Pernah Viral Lepas Tembakan

Berita Terkini