Kisah Firman, Co-Founder Startup Asal Aceh Raih Omzet Miliaran, Dulu Hampir Tewas Diterjang Tsunami

Penulis: Sara Masroni
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Firmansyah Asnawi, pria asal Banda Aceh yang kini jadi Co-Founder sekaligus COO PT Amanah Karya Indonesia dan PT Bisatopup Teknologi Indonesia. Pernah diterjang tsunami dan kini raih omzet miliaran per bulan.

Ia juga harus mengikhlaskan orang tua serta keluarganya dalam musibah itu.

Awalnya pada Minggu pagi, Firman baru saja melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid bersama teman-teman seusianya.

Ia lalu pulang ke rumah karena persiapan menonton film kartun di televisi, budaya setiap hari Minggu yang sulit dilupakan kala itu.

Firman kemudian duduk di sofa untuk persiapan menonton,. namun tiba-tiba lemari kaca di sampingnya bergetar hebat.

"Awalnya saya kira diisengin sama kakak, ternyata tidak ada yang pegang (menggerakkan)," kenang Firman sebagaimana dikutip Serambinews.com dari tayangan YouTube PecahTelur, Jumat (15/7/2022).

Karena berada di sofa, ia pun tak begitu merasakan guncangan dahsyat gempa sebelum beberapa menit jelang tsunami pagi itu.

Namun ketika berdiri dan menginjakkan kaki ke lantai, ia baru terasa bahwa guncangan bumi begitu dahsyat, terakhir diketahui berkekuatan 9,1 skala richter.

Semua panik berhamburan ke jalan. Firman yang merupakan anak ke-7 dari 8 bersaudara sempat dengan sangat pedenya berdiri saat diayak gempa.

Namun kembali berjongkok dan memegang tanah sangking tak kuasanya menahan ayakan gempa yang begitu dahsyat kala itu.

Ayah Firman saat itu sedang dinas di luar kota, tepatnya di Meulaboh. Sedangkan dua abangnya sedang di Jakarta dan seorang kakaknya di Batam, sudah berkeluarga di sana.

Rumahnya yang berjarak sekitar 300 meter dari pelabuhan Ulee Lheue, Firman melihat jelas orang-orang yang berdekatan dengan laut tiba-tiba berlari sambil berteriak air surut.

"Saya bingung kenapa air surut harus lari. Kalaupun banjir, belum pernah kejadian di sini ada banjir. Dan saya bisa berenang," pikirnya dengan pede kala itu.

Kakak dan adiknya yang di rumah pada berlarian menjauh dari sekitar laut.

Kemudian seorang kakaknya tiba-tiba kembali masuk ke rumah mengecek sang ibu.

Firman yang masih di depan pagar kemudian mencoba mencegat kakaknya.

Halaman
1234

Berita Terkini