Mantan Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada Masuk Dalam Tim Usut Kasus Brigadir J, Ini Profil & Kiprahnya

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada masuk dalam tim khusus usut kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo.

SERAMBINEWS.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membentuk sebuah tim khusus untuk mengusut tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Tak main-main, tim khusus yang dibentuk untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo tersebut terdiri dari perwira tinggi polisi.

Setidaknya, jumlah mereka ada 5 orang berpangkat jenderal.

Satu dari lima jenderal yang ditunjuk Kapolri untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo yakni Mantan Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada.

Jenderal bintang dua ini masuk dalam daftar nama terakhir tim khusus yang ditunjuk Kapolri untuk mengungkap kasus polisi tembak polisi yang berujung tewasnya Brigadi J.

Baca juga: Sosok Irjen Wahyu Widada, Mantan Kapolda Aceh Jadi Anggota Tim Khusus usut Kasus Tewasnya Brigadir J

Berikut profil dan kiprah Irjen Wahyu Widada.

Profil Irjen Wahyu Widada

Irjen Pol Wahyu Widada merupakan Akpol 1991 dan peraih gelar Adhi Makayasa.

Saat ini, Irjen Wahyu Widada ditugaskan menjadi Asisten Kapolri bidang SDM.

Wahyu Widada ditunjuk menjadi Asisten Kapolri bidang SDM sejak 26 Juli 2021, menggantikan Irjen (Purn) Sutrisno Yudi Hermawan.

Sebelum mengemban tugas tersebut, Wahyu Widada pernah ditugaskan menjadi Kapolda Aceh sejak 2 Februari 2020 hingga Agustus 2021.

Penunjukan jabatan tersebut berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/385/II/KEP./2020 Tanggal 3 Februari 2020 yang ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis saat itu.

Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Sudah Diperiksa Dua Kali oleh Tim Khusus Bentukan Kapolri, Apa Hasilnya?

Melansir Tribunnews.com, Wahyu Widada lahir di Sleman Yogyakarta 11 September 1969.

Wahyu Widada adalah lulusan terbaik Akpol 1991 dan merupakan rekan seangkatan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Sosok jenderal yang memiliki latar belakang reserse ini memang sudah berwara-wiri di sejumlah jabatang penting di lingkungan Polri.

Lulus sebagai Akabri pada tahun 1991 Brigjen Pol Wahyu Widada terus menunjukkan prestasi luar bisa hingga pimpinan mempercayakannya pada sejumlah jabatan, mulai dari kapolres hingga kapolda.

Pada tahun 1998 dia juga lulus dari Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Tak hanya pendidikan polisi, Wahyu Widada juga menempuh dikjur seperti sekolah penerbang, PA Intelkrim, PA Brimob, hingga National Management Course.

Wahyu pernah menjabat sebagai Kapolres Pekalongan pada tahun 2009.

Di tahun yang sama, saat itu dia ditunjuk sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolri.

Tak butuh waktu lama bagi Wahyu untuk meretas karier kepolisiannya setingkat demi setingkat.

Setahun setelah itu, dia dipromosi menjadi Kapolres Tangerang.

Lalu pada 2011, ia menjadi Kapolres Metro Tangerang.

Wahyu Widada kemudian mendapat jabatan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Banten pada tahun 2013.

Setahun setelah itu, Wahyu kembali ditarik ke Mabes Polri, tepatnya ke Bareskrim sebagai analis kebijakan madya bidang Pidter.

Baca juga: Jenazah Brigadir J Luka-luka, Pengacara Curiga Brigadir J Disiksa Dulu Sebelum Tewas

Pada tahun 2015, Irjen Wahyu menjadi Staff Kepresidenan (Pamen Bareskrim).

Kariernya pun kian menanjak.

Pada tahun 2016, ia menjadi Kabagren Rojianstra SSDM Polri.

Kemudian sebagai Wakil Ketua Bidang Administrasi dan Kemahasiswaan STIK/PTIK.

Selanjutnya pada 2017, Wahyu dipercaya pada posisi Karojianstra (Kepala Biro Kajian Strategi) SSDM Polri lalu pada tahun yang sama dipromosikan sebagai Wakapolda Riau.

Setahun setelah itu, Brigjen Pol Wahyu Widada dipromosi lagi sebagai Kapolda Gorontalo.

Kemudian tahun 2020, ia dimutasi menjadi Kapolda Aceh menggantikan Irjen Pol Rio S Djambak.

Hanya setahun lebih menjabat sebagai Kapolda Aceh, pada 26 Juli 2021, Irjen Wahyu Widada ditugaskan menjadi Asisten Kapolri bidang SDM, menggantikan Irjen (Purn) Sutrisno Yudi Hermawan.

Sukses Antarkan Tito Karnavian dan Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

Irjen Pol Wahyu Widada juga turut andil saat mengatarkan Tito Karnavian jadi Kapolri.

Dalam proses uji kelayakan dan kepatutan Tito Karnavian di Komisi III DPR RI pada 26 Juni 2016 saat itu, ada sekitar 20 anggota polri yang berperan untuk kesuksesan Tito menjalani fit and proper test menjadi calon kapolri.

Anggota polisi yang terdiri dari perwira menengah dan perwira tinggi diminta dan ditunjuk langsung oleh Tito, menjadi tim pemikir dan tim pencari data.

Satu diantara tim pemikir kesuksesan Tito menjadi calon kapolri saat itu ialah Wahyu Widada.

Saat itu, Wahyu Widada berpangkat Kombes.

Bukan hanya Tito Karnavian, Irjen Pol Wahyu Widada juga turut mengantarkan kapolri saat ini, Jenderal Listyo Sigit.

Wahyu Widada menjadi satu di antara perwira yang mendampingi Listyo Sigit Prabowo saat uji Kapolri di DPR pada 20 Maret 2021.

Bahkan Wahyu Widada dipercaya sebagai ketua tim naskah makalah visi misi Listyo Sigit Prabowo bersama Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Diketahui judul makalah yang dibuat Listyo Sigit Prabowo untuk menghadapi fit and proper test di Komisi III DPR RI saat itu adalah "Transformasi Menuju Polri yang Presisi'.

Kata 'presisi' yang digunakan Listyo dalam judul makalahnya tersebut merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, transparasi berkeadilan.

Penunjukannya sebagai ketua tim naskah makalah bukanlah hal yang biasa.

Irjen Wahyu diminta untuk mengatur dan merancang program kerja calon Kapolri selama masa jabatannya.

Naskah itu juga yang akan dibedah anggota Komisi III DPR RI.

Sosok Jenderal Tim Khusus Usut kasus Brigadir J Lainnya

Selain Irjen Pol Wahyu Widada, ada 4 jenderal lainnya yang ditunjuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut kasus tewasnya Birgadir J di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Kuasa Hukum Pertanyakan Penyebab Luka Sayat di Tubuh Brigadir J, Mengapa Jari Korban Putus?

Mereka adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono dan Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri.

Berikut profil para jenderal yang masuk dalam tim khusus usut kasus Brigadir J.

1. Komjen Gatot Eddy Pramono

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono masuk dalam daftar tim khusus usut kasus Brigadir J (Tribunnews/JEPRIMA)

 

Gatot Eddy Pramono lahir di Solok, Sumatera Barat, 28 Juni 1965 atau saat ini, umurnya 57 tahun ini.

Melansir Tribunnews.com, ia merupakan perwira lulusan Akpol 1988 dan berpengalaman dalam bidang reserse.

Sebelum menjadi Wakapolri, Gatot Eddy Pramono menjabat Kapolda Metro Jaya.

Jabatan lain yang pernah diemban Gatot Eddy Pramono adalah Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok (2008).

Gatot Eddy Pramono juga pernah menjabat Kapolres Metro Jaksel (2009), Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya (2011), Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), dan Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).

Ia juga pernah menduduki posisi Karolemtala Srena Polri (2014), Wakapolda Sulsel (2016), Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri (2017) dan yang terakhir Gatot menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri.

Pada 2018, Gatot Eddy Pramono juga dipercaya menjadi Ketua Satgas Nusantara yang dibentuk agar Pilkada Serentak 2018 bisa berjalan aman.

Gatot juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

Pada Januari 2021, Menteri BUMN, Erick Thohir memilih Gatot sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pindad.

Nama Gatot juga pernah masuk dalam bursa calon Kapolri sebelum akhirnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dipilih.

2. Komjen Agung Budi Maryoto

Irjen Agung Budi Maryoto di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2017). (KOMPAS.com/ MOH NADLIR ) ()

Sosok perwira kedua yang bergabung dalam tim khusus adalah Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Agung Budi Maryoto.

Komjen Agung Budi Maryoto menjabat sebagai Irwasum Polri sejak 1 Mei 2020 menggantikan Komjen (Purn) Moechgiyarto.

Jabatan terakhir Komjen Agung Budi Maryoto sebelum menjadi Irwasum adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri pada 2019.

Sejumlah posisi penting pernah dipegang Agung, di antaranya tiga kali menjabat sebagai Kapolda.

Yaitu Kapolda Jawa Barat, Kapolda Sumatera Selatan, dan Kapolda Kalimantan Selatan.

Agung juga pernah menjabat sebagai Kepala Korps Lalu Lintas (KaKorlantas) Polri.

Mengutip dari wikipedia.org, Agung lahir di Cilacap pada 19 Februari 1965 sehingga saat ini, ia berusia 57 tahun.

Ia adalah lulusan Akpol 1987 dan berpengalaman dalam bidang lalu lintas (lantas).

3. Komjen Agus Andrianto

Komjen Agus Andrianto. (KOMPAS.COM/DEWANTORO)

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. Komjen Agus Andrianto juga masuk dalam tim khusus bentukan Kapolri untuk usut kasus polisi tembak polisi. (IST)

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Agus Andrianto juga masuk dalam tim khusus bentukan Kapolri.

Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 atau saat ini, ia berumur 55 tahun.

Ia merupakan lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

Agus menjabat sebagai Kabareskrim sejak 18 Februari 2021 menggantikan Listyo Sigit Prabowo yang dipilih menjadi Kapolri.

Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

Nama Agus mulai dikenal setelah menangani kasus penistaan agama yang menjerat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Kala itu, Agus menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim pada 2016.

Ia sempat masuk di bursa calon Kapolri untuk menggantikan Jenderal Idham Azis.

Pada saat olah TKP di rumah Irjen Ferdy Sambo, Selasa (12/7/2022), Agus ikut hadir bersama Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto

Dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com sebelumnya, Agus Andrianto berada di luar garis polisi.

Namun, ia masuk ke dalam rumah Irjen Ferdy Sambo pada Rabu (13/7/2022) dini hari.

Sayangnya, tidak ada keterangan yang disampaikan Agus dan anggotanya ketika berjalan melewati garis polisi dan masuk ke dalam rumah.

4. Komjen Ahmad Dofiri

Brigjen Pol Ahmad Dofiri saat masih menjabat sebagai Kapolda DIY. (TRIBUNNEWS/VINCENTIUS JYESTHA)

Jenderal lain yang masuk dalam tim khusus adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri, Komjen Ahmad Dofiri.

Ahmad Dofiri mengemban tugas sebagai Kabaintelkam sejak 31 Oktober 2021 dan menggantikan Komjen (Purn) Paulus Waterpauw.

Ia lahir di Indramayu, Jawa Barat pada 4 Juni 1967 sehingga saat ini umurnya 55 tahun.

Ahmad Dofiri merupakan lulusan terbaik Akpol 1989 sekaligus peraih Adhi Makayasa.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu berpengalaman dalam bidang SDM.

Ahmad Dofiri mengawali karier kepolisiannya sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada 1990.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri pada 2005.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkini