Kepada Serambinews.com, Selly mengatakan, pengalaman yang paling berkesan yang ia alami, ketika dirinya menggendong salah satu bayi mungil dari warga sipil disana.
Selain itu ia juga, akrab bermain dengan anak-anak Afrika Tengah. Ketia ia menggendong bayi mungil tersebut, matanya berkaca-kaca, hatinya terenyuh melihat keadaan anak-anak setempat.
Selly terharu. Matanya berkaca-kaca melihat keadaan mereka yang serba kekurangan.
"Saya tidak tega melihat keadaan anak-anak di sana," kata Selly, Senin (15/8/2022).
Melihat mereka yang serba kekurangan dan kelaparan, Selly berinisiatif memberikan jatah makan siangnya ke anak pengungsi Afrika Tengah itu.
Hal tersebut seakan mendorong Selly, agar anak yang berada di dekat dirinya itu dapat merasakan makanan yang lezat, meskipun dalam porsi yang tak terlalu banyak.
Mendapat makanan dari Selly, anak-anak tersebut merasakan senang. Namun, hal tersebut membuat Selly semakin merasa sedih.
"Ketika saya memberikan makanan yang saya punya, mereka sangat senang. Tapi di lain sisi saya sangat sedih melihat keadaan mereka," ujarnya.
Impian dari kecil
Mendapat kesempatan ikut ambil bagian sebagai salah satu anggota pasukan perdamaian, tentu hal yang diimpikan semua orang. Terutama bagi abdi negara seperti TNI/Polri. Hal serupa juga ikut dirasakan oleh Selly.
Keliling dunia sendiri merupakan impiannya sejak kecil. Mungkin sebagian orang menganggap mimpinya itu adalah harapan yang sia-sia. Namun, kehendak Allah SWT tak ada yang tahu.
"Saya menjadi polisi, kemudian menjadi peacekeeper pada misi PBB, dan punya kesempatan untuk menapakkan kaki di 5 benua di dunia. Allah SWT selalu punya cara untuk memberikan yang terbaik untuk hambanya," ucap Selly.
Hasil kerja keras yang ia pupuk selama ini membuahkan hasil. Selly dapat bekerja untuk PBB yang bermarkas di Amerika. Ia ditugaskan untuk melakukan misi perdamaian di Afrika Tengah.
Saat mendapat cuti, ia memiliki kesempatan untuk pergi ke benua Eropa. Hingga saat ini sudah tiga benua yang ia kunjungi.
"Mungkin nanti saya akan meneruskan sekolah saya di Australia dan bisa bekerja di kantor PBB di Amerika," harap Selly.