Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Nazaruddin Dekgam menegaskan, meskipun dirinya telah mundur dari Presiden Persiraja Banda Aceh, namun ia tidak pernah ada niat menghambat Persiraja berkompetisi di Liga 2 musim 2022.
Ia mengaku akan melepas saham klub apabila ada pengusaha lain (investor) yang serius mengambil alih dan mengelola klub kebanggaan masyarakat Aceh itu.
"Jadi ada datang dua calon investor, saya bilang bahwa Persiraja itu butuh uang Rp 700 juta perbulan," kata Dekgam saat dihubungi Serambinews.com, Minggu (21/8/2022).
"Kamu sanggup tidak, jika tidak, tidak saya lepas. Kemudian mereka tidak balik lagi," tukas anggota Komisi III DPR RI tersebut.
Dekgam menjelaskan, dirinya tidak bisa sembarangan melepas klub tersebut jika tidak jelas yang mengurusnya.
"Jangan nanti saya diseret-seret karena manajemen tidak bayar gaji pemain” tukasnya.
Baca juga: Ini Deretan Klub Lawan Tanding yang akan Dihadapi Persiraja Jika Jadi Berlaga di Liga 2
“Selama 5 tahun saya mengelola klub, alhamdulillah tidak ada utang sepersen pun," ungkap dia.
Selama ini, kata Dekgam, belum melihat ada pihak yang benar-benar serius ingin mengakuisisi Persiraja setelah mengetahui besarnya dana yang dibutuhkan klub saat mengikuti kompetisi.
"Ada dua calon investor yang datang ke saya. Pertama salah satu investor lokal dan kedua Ketua Hipmi Aceh,” beber dia.
“Tapi ketika saya bilang kebutuhan klub setiap bulan yang harus dikeluarkan, mereka tidak balik lagi," terang Dekgam.
Menurut anggota DPR RI dari PAN ini, setiap bulan manajemen klub harus merogoh kocek sebesar Rp 700 juta, untuk kebutuhan pemain.
“Saya pikir itu sulit dipenuhi apabila tidak ada sponsor dan investor yang gila bola,” urainya.
Baca juga: Dua Hari, PT LIB Beri Waktu pada Persiraja Banda Aceh Untuk Konfirmasi Kepastian Ikut Liga 2
“Yang saya inginkan sekarang, investor yang datang adalah investor yang bonefit. Kalau sudah jelas dan mampu yang ngurus Persiraja, malam ini terus saya daftar Persiraja," tandas dia.
Ia menyadari posisi Persiraja saat ini sedang di ujung tanduk jika tidak bisa ikut bermain di Liga 2.
Apalagi Senin (22/8/2022) besok, adalah hari terakhir bagi Persiraja mengonfirmasikan keikutsertaan di Liga 2 musim 2022.
Jika tidak ikut, maka secara otomatis Persiraja akan turun ke Liga 3.
"Ini seakan-akan saya dituduh menghambat Persiraja. Saya tidak menghambat,” tegasnya.
“Mana investor yang serius mau mengakuisisi, begitu saya bilang tanggung jawab yang wajib dipenuhi, mereka tidak balik lagi," ucap Dekgam mengulangi.
Baca juga: Jika Jadi Berlaga di Liga 2, Ini Lawan-lawan yang akan Dihadapi Persiraja Banda Aceh
Dalam kesampatan itu, mantan Presiden Persiraja Banda Aceh ini mengaku juga sudah mengajak dan menawarkan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan tokoh Aceh, Sofyan Dawod untuk mengelola Persiraja.
“Kemarin saya ngomong ke Pj Gubernur, Persiraja saya kasih gratis ke Pj Gubernur. Tolong Pak Pj cari investor atau sponsor dari perusahaan besar yang ada di Aceh,” ungkapnya.
“Kalau sudah jelas investor dan pengelolanya, Persiraja saya kasih gratis, tidak ada kompensasi apa pun untuk saya, saya tetap bantu Persiraja,” lanjut dia.
“Tapi jangan datang investor tidak ada uang, siapa gaji pemain nanti, jangan sampai pemain kita tidak dibayar gaji dan tidak makan,” kata dia.
Menurut Dekgam, Pj Gubernur merespon baik permintaannya.
“Kata Pj Gubernur daftar dulu Persiraja, nanti calon investor kita atur,” tuturnya.
Baca juga: Tiga Investor Incar Persiraja, Resmi Daftar Liga 2
“Saya bilang tidak bisa, karena begitu Persiraja kita daftar harus ada uang 700 juta untuk pemain,” demikian Nazaruddin Dekgam.(*)