Sehingga, KONI akan memperoleh data kongkrit sejauhmana kesiapan Pidie.
Nah, bila sudah ada data dari tim di lapangan, sambung Abu Razak, maka KONI akan segera memutuskan.
Di mana, sarana atau venus yang dipastikan siap dipastikan cabang olahraga itu akan dipentaskan di Pidie.
Hanya saja, bagi cabor yang belum ada maupun venus belum rampung maka akan dipindahkan ke lokasi lain.
“Ketua KONI Pidie sudah menjumpai kami saya meninjau pembangunan venue di sana.
Dari keterangan mereka, Pidie kemungkinan akan memindahkan pertandingan cabang olahraga renang dan menembak ke Banda Aceh.
Sementara untuk 34 cabor lain, mereka tetap yakin bisa menggelarnya,” kata Abu Razak.
Ketua Harian KONI Aceh mengakui, dari sejumlah pembangunan venue di Pidie, ternyata masih ada satu bangunan lagi yakni gedung taekwondo yang belum dilelang.
Sementara seperti trek atletik di Lapangan Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli sudah mulai dikerjakan.
“Pastinya kita ingin jadwal PORA tak ditunda lagi,” pungkasnya Abu Razak.
Rakor KONI Se-Sumatera
Pada bagian lain, Sekum KONI Aceh, M Nasir Syamaun SIP MPA kepada Serambi, tadi malam, menyebutkan, dalam rapat itu juga diputuskan untuk mengadakan rapat koordinasi KONI Se-Sumatera pada Selasa, 6 September 2022.
“Kita sudah memutuskan Wakil Ketua Umum III Bidang Litbang, Teuku Rayuan Sukma diberi kepercayaan untuk menjadi ketua panitia rakor KONI Se-Sumatera.
Boleh jadi, panitianya cukup sekitar lima atau tujuh orang saja,” kata Ketua Umum Ikasi Aceh itu.
Dalam rakor itu, lanjut M Nasir, akan dibahas dan diputuskan siapa tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) 2023 mendatang.