Berita Politik

Mualem Mundur dari Gerindra, Ingin Maksimalkan Perolehan Kursi DPRA dan DPRK

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANDA ACEH - Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA), Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem mengaku telah mundur dari posisi Ketua Penasihat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Aceh.

Pengunduran diri Mualem jelang Pemilu 2024 ini bukan karena ada persoalan dengan Gerindra, tapi menindaklanjuti Undang-undang Pemilu dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang melarang anggota partai rangkap jabatan.

"Saya sudah buat pengunduran diri (dari Ketua Panasihat Partai Gerindra Aceh) sekitar dua bulan lalu.

Sebelum kita daftar (ke KIP Aceh) dan diverifikasi, kita sudah mundur," kata Mualem kepada Serambi, disela-sela kegiatan 'Pembekalan Antikorupsi untuk Partai Lokal Aceh' yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Selasa (30/8/2022).

Mualem bahkan mengaku sudah membuat surat pernyataan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menegaskan bahwa dirinya sebagai anggota Partai Aceh yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan tidak menjadi anggota partai politik lain.

"Tidak mungkinlah kita ikut Partai Gerindra karena kita ada Partai Aceh.

Tidak mungkin kita korbankan Partai Aceh.

Karena aturan seperti itu (tidak boleh rangkap jabatan), ya sudah kita ikuti saja," ucapnya.

Sebenarnya, lanjutnya Mualem, dirinya masih memiliki kewenangan di posisi Penasihat DPD Partai Gerindra Aceh, hanya saja tidak boleh tercantum nama dalam partai yang dipimpin TA Khalid tersebut.

Baca juga: Mualem tak Larang Kader Partai Aceh Maju jadi Calon Anggota DPR RI, Tapi Ada Syaratnya

Baca juga: Mualem Ultimatum Pengganggu Damai, Pulang ke Aceh jangan Cuap-cuap dari Luar Negeri

Dalam kesempatan itu, Mualem kembali mempertegas bahwa pengunduran dirinya dari posisi Ketua Penasihat DPD Partai Gerindra Aceh bukan karena ada masalah, tapi karena mengikuti aturan.

Selain Mualem, pengurus Partai Aceh lainnya yang rangkap jabatan di Partai Gerindra Aceh dan kini sudah mundur yaitu Teuku Irsyadi.

Di Partai Gerindra Aceh, Irsyadi menjabat posisi wakil ketua, sedangkan di Partai Aceh menjabat wakil bendahara.

Kembalikan kejayaan

Dalam kesempatan tersebut, Mualem juga mengaku tidak melarang kader-kader terbaik Partai Aceh untuk maju sebagai calon anggota DPR RI melalui partai politik berbasis nasional pada Pemilu 2024 mendatang.

Namun Mualem menekankan kepada seluruh kader untuk terlebih dahulu memperkuat dan memaksimalkan perolehan kursi di DPRA maupun DPRK se Aceh.

"Sebenarnya untuk DPR RI silakan saja.

Baca juga: Singgung Soal Bendera di Hari Damai Aceh, Mualem: Mungkin Bendera akan Naik dengan Catatan Revisi

Tapi untuk DPRA dan DPRK kita filter dulu.

Cocok untuk kita ngapain ke orang lain," kata Mualem.

"Mungkin untuk DPR RI kita milih-milih, siapa yang layak, cocok, dan laku untuk kita antar ke Senayan," sambung mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini.

Mualem menekankan bahwa setiap kader Partai Aceh yang ingin maju sebagai caleg DPR RI harus melalui filter partai, tidak boleh keinginan sendiri.

Sebelumnya, Ketua DPA Partai Aceh Muazakir Manaf alias Mualem berharap partainya bisa kembali meraih kemenangan besar pada Pemilu mendatang.

Ia menargetkan, Partai Aceh bisa meningkatkan perolehan kursi di DPRA dari yang sudah ada saat ini yakni 18 kursi dari 81 total kursi.

Mualem menyadari bahwa setiap Pemilu, perolehan kursi Partai Aceh baik di DPRA maupun DPRK terus mengalami penurunan, bahkan ada yang hilang.

"Kita targetkan insya Allah 70 sampai 80 persen mendapatkan kursi di DPRA.

Mudah-mudahan," sebut Mualem usai mendaftarkan Partai Aceh ke KIP Aceh, Minggu 7 Agustus 2022.

Juru Bicara Partai Aceh Nurzahri dalam kesempatan yang sama kembali mempertegas mengenai target yang ingin dicapai partai yang lahir dari rahim perdamaian Aceh ini.

Partai Aceh ingin memperbaiki posisi perolehan kursi di DPRA setelah pada Pemilu 2019 hanya meraih 18 dari 81 kursi, atau menurun drastis dari Pemilu 2014 sebanyak 26 kursi.

"Target ke depan kita harapkan pada Pemilu 2024, kami bisa meraih 50 plus 1 kursi DPRA dan begitu juga di beberapa kabupaten/kota yang merupakan basis Partai Aceh," ucapnya. (mas)

Baca juga: Mualem Ultimatum Orang Aceh di LN yang tidak Senang Aceh Damai: Jangan Cuap-cuap, Silakan Pulang  

Baca juga: Mualem: Mengisi Perdamaian Sungguh Lebih Penting

Berita Terkini