Untuk keberangkatan hari Sabtu (3/9), kata Farid, penumpang yang telah membayar lunas, kita belum sesuaikan tarif ongkos busnya dengan kenaikan harga BBM dan masih berlaku tarif sebelum kenaikan BBM, atau tarif lama.
Tapi untuk penumpang yang berangkat hari Minggu (4/9) ini, kata Farid, penumpang harus menambah dan menyesuaikan dengan tarif yang baru. Alasannya, minyak yang kita gunakan untuk keberangkatan hari Minggu ini, sudah harga baru, yaitu bio solar Rp 6.800/liter dan pertalite Rp 10.000/liter.
Untuk Bus Patas JRG, rute Banda Aceh - Medan tarif ongkos sementara sekarang ini, sebut Farid, antara Rp 270.000 - Rp 280.000/orang, sebelumnya Rp 230.000/orang dan Bus Non Stop Rp 330.000/orang, sebelumnya Rp 280.000/orang.
Untuk tarif Bus Hiace rute yang sama Banda Aceh – Medan Rp 300.000/orang, sebelumnya Rp 280.000/orang, Langsa Rp 180.000/Orang dan Kuala Simpang Rp 200.000/orang. Untuk jurusan Banda Aceh – Pidie Rp 100.000/orang, Pijay Rp 110.000/orang, Bireuen Rp 120.000/orang, Lhokseumawe Rp 150.000/orang.
Selanjutnya untuk rute Banda Aceh – Calang Rp 110.000/orang, Meulaboh Rp 150.000/orang, Nagan Raya Rp 160.000/orang, Abdya Rp 180.000/orang, Tapak Tuan Rp 190.000/orang, Subulussalam Rp 250.000/orang dan Aceh Singkil Rp 300.000/orang.
Farid mengatakan, tarif yang kita kenakan ini, merupakan tarif sementara, sebelum ada keputusan dari Organda Aceh. Namun begitu, tarif yang kita buat dan berlakukan hari Minggu (4/9) ini, sudah dikoordinasikan dengan kawan-kawan perusahaan bus dan anggota Organda Aceh yang ada di terminal bus Tipe A Batoh, yang memiliki perusahaan Bus Penumpang Umum, seperti Simpati Star, Kurnia, Anugerah, New Pelangi, Putra Pelangi, PMTOH, Harapan Indah dan lainnya.
“Mereka juga, akan menyesuaikan ongkos busnya, besok atau lusa,” ujar Farid.
Informasi pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi, jenis bio solar dan pertalite, kata Farid, sudah kita ketahui, beberapa minggu lalu.
Tapi karena kenaikannya terjadi pada Sabtu siang kemarin, banyak yang terkejut. Oleh karena itu, banyak penumpang yang komplain, ketika naik bus Sabtu (3/9) malam, sebagian perusahaan bus penumpang, langsung menyesuaikan tarif ongkos busnya, atas kenaikan BBM jenis bio solar dan pertalite, pada Sabtu siang kemarin.
Untuk keberangkatan hari Minggu ini, penumpang Bus JRG, maupun penumpang Bus Hiace, yang sudah ambil tiket dan bayar lunas, kata Farid, mereka menyesuaikan ongkos tarif bus.
Namun begitu, sampai kini, belum ada yang membatalkan keberangkatannya, atas penyesuaian ongkos tiket Bus.
Semua penumpang Bus JRG maupun Bus Hiace, mau membayar penyesuaian tarif ongkos atas kenaikan BBM tersebut, tapi mereka sedikit mengeluh dan mengomel, atas kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah.
Pengusaha bus penumpang antar kota maupun provinsi, kata Farid, sudah pasti mengeluh dan menyatakan sangat memberatkan dunia usaha angkutan umum. Dampak dari kenaikan harga BBM itu, kata Farid, cukup luas, bukan hanya ongkos angkut barang dan bus saja yang naik, tapi harga suku cadang bus, akan melonjak.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T Faisal yang dimintai konfirmasinya terkait kenaikan harga ongkos bus penumpang, atas kenaikan BBM subsidi, pada Sabtu kemarin kepada Serambinews.com, Minggu (4/9/2022) mengatakan, pihaknya mulai besok akan melakukan koordinasi dengan Pengurus Organda Aceh dan perusahaan bus penumpang umum, maupun barang untuk penyusunan penetapan tarif ongkos bus dan angkutan barang yang baru paska kenaikan BBM.
Pertemuan ini, akan dilakukan segera dan Kabid Darat Dishub Aceh, yang akan melakukan koordinasi dan pertemuan dengan Pengurus Organda Aceh dan perusahaan angkutan penumpang umum dan barang, untuk menyusun kembali tarif ongkos bus dan barang yang baru, pasca pemerintah telah mengumumkan harga BBM yang baru.