Menurutnya, usulan penambahan kuota tersebut pastinya disertai data yang kuat dan akurat, sehingga dikabulkan oleh Pertamina setelah adanya verifikasi lapangan.
"Ini sebuah inisiatif yang baik sekali. Karena nelayan tradisional kita di Pulo Aceh memang membutuhkan perhatian. Langkah Pak Pj Bupati Aceh Besar ini sangat kita apresiasi," kata Nahrawi Noerdin atau akrab disapa Toke Awi.
Toke Awi juga menyarankan agar penyaluran BBM itu tepat sasaran, dinas terkait perlu menyusun Standar Operasional (SOP) yang inovatif dalam penyaluran dan secara proaktif memonitor pelaksanaan di lapangan.
Seperti lanjut dia, menerbitkan surat rekomendasi sebagai penerima BBM bersubsidi.
Selain itu, nelayan juga perlu dibekali dengan wadah penampung atau jerigen berwarna khusus dengan label Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Besar.
"Ini akan membantu teman-teman kita ketika menyalurkan BBM bersubsidi ke jerigen-jerigen yang teregistrasi tersebut. Dan hanya dimiliki oleh nelayan pemegang rekomendasi dari DKP," pungkasnya. (*)
Baca juga: Perbandingan Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, Vivo, dan BP-AKR, Mana yang Lebih Murah?