Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Ngamuk, Luncurkan 75 Rudal Gegara Jembatan Crimea Meledak, Uni Eropa: Ini Kejahatan Perang

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Tidak mungkin untuk membiarkan (serangan Ukraina) tidak terbalaskan.

Jika mereka melanjutkan serangan, tanggapan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman," kata Presiden Rusia pada awal pertemuan daring yang diadakan Dewan Keamanan Rusia, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pada Senin ini, Putin juga mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah melakukan gelombang serangan rudal di kota-kota Ukraina.

Serangan rudal Rusia itu menewaskan sedikitnya lima orang dan melumpuhkan infrastruktur energi nasional.

"Pagi ini, atas saran Kementerian Pertahanan (Rusia) dan menurut rencana dari staf umum, serangan besar-besaran dilakukan dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi pada (infrastruktur) energi, komando militer, dan fasilitas komunikasi di Ukraina," kata Putin dalam pertemuan dengan dewan keamanan.

Baca juga: Belarusia dan Rusia Siap Kerahkan Pasukan Gabungan ke Wilayah Perbatasan

Di sisi lain, Uni Eropa (UE) menegaskan serangan rudal Rusia terhadap warga sipil di Ukraina sama dengan kejahatan perang.

Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell pada Senin.

"Menargetkan orang tanpa pandang bulu dalam serangan rudal ke sasaran sipil yang pengecut dan keji memang merupakan eskalasi lebih lanjut," kata juru bicara Borell, Peter Stano.

"Uni Eropa mengutuk sekeras mungkin serangan keji ini terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.

Ini adalah sesuatu yang bertentangan dengan hukum humaniter internasional dan penargetan warga sipil tanpa pandang bulu ini merupakan kejahatan perang," kata dia.

Ditanya tentang Belarus yang setuju untuk mengerahkan "pengelompokan regional" pasukan Rusia dan Belarus ke wilayah yang tidak ditentukan, Stano memperingatkan Minsk untuk "menahan diri" tidak membantu Moskwa di Ukraina.

"Kami tidak memiliki rincian (tentang pengerahan bersama) tetapi jika ini berlanjut, ini akan menjadi eskalasi lain dari perang ilegal di Ukraina," kata Stano.

"Dan ini tidak akan terjawab dari pihak Uni Eropa," ucap dia memperingatkan.

Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi pada Belarus karena menyediakan wilayahnya bagi Rusia untuk meluncurkan sebagian dari invasinya ke Ukraina. (kompas.com)

Baca juga: Mantan Presiden Rusia: Jika Crimea Diserang, Hari Kiamat Akan Tiba

Baca juga: Warga Rusia Serukan Pembalasan Besar-Besaran Atas Penghancuran Jembatan ke Krimea

Berita Terkini