BANDA ACEH - Perbankan di Aceh secara perlahan-lahan semakin siap menyambut wisatawan.
Terbaru, Bank Syariah Indonesia (BSI) mengupgrade mesin ATM, sehingga bisa digunakan oleh wisatawan yang memiliki kartu ATM berlogo Visa untuk bertransaksi.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM, dalam podcast di studio Serambi Indonesia, Selasa (11/10/2022).
Podcast itu mengangkat tema “Siapkah Bank di Aceh Menyambut Wisatawan?”.
Aminullah Usman menyampaikan, saat ini ada tiga ATM BSI yang sudah bisa digunakan oleh wisatawan asing untuk bertransaksi.
ATM itu berada di Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang, Hotel Hermes Palace, dan Kota Sabang.
Diakui Aminullah, jumlah tersebut memang sangat sedikit.
Seharusnya memang seluruh kabupaten/kota di Aceh memiliki ATM yang bisa melayani visa.
Namun, lanjutnya, untuk saat ini keberadaan ATM yang bisa melayani transaksi ATM berlogo visa sudah sangat membantu para wisatawan.
Baca juga: Aminullah Usman Keynote Speaker Roadshow Multifinance Syariah, Tekadkan MES Bumikan Ekonomi Syariah
Baca juga: Barakah dalam Praktik Ekonomi Syariah
Sehingga kejadian tidak bisa menarik uang oleh turis asing di Aceh tak akan terulang lagi.
“Kita berharap para wisatawan bisa memahami kondisi di Aceh yang dunia perbankannya baru beralih dari konvesional ke syariah.
Kedepan, tentu produk perbankan akan segera bisa melayani transaksi dengan visa,” kata Aminullah.
Apalagi, kata mantan wali kota Banda Aceh itu, saat ini Bank Aceh Syariah juga sedang dalam tahapan melahirkan produk-produk internasional dan bersiap menjadi bank devisa.
Untuk diketahui, BSI saat ini juga dalam proses izin acquirer.
Sementara Sekretaris MES Aceh, Sugito mengatakan, sebenarnya di luar BSI dan Bank Aceh sangat banyak bank lain di Aceh yang memiliki melayani transaksi internasional atau luar negeri.
Misalnya Mybank, BCA Syariah, CIMB Niaga, Bank Mega, Danamon Syariah, Permata, Muamalat, Sinar Mas Bank, hingga BTN Syariah.
“Nah di sini butuh peran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk menyosialisasikan kepada wisatawan, di tempel di bandara bank-bank yang bisa melayani transaksi ATM luar negeri ini,” ujar Sugito.
Namun, katanya, memang bank itu selama ini tidak ada kantor cabang di seluruh Aceh, hanya ada di kota-kota besar di Aceh, khususnya di Banda Aceh.
Baca juga: SPAN PTKIN 2022, Ternyata 5 Prodi Ini dengan Jumlah Pendaftar Terbanyak, Ekonomi Syariah Capai 6.628
Makanya, dalam masalah ini butuh sosialisasi kepada wisatawan.
Haizir Sulaiman, yang baru beberapa hari purnatugas sebagai Dirut Bank Aceh Syariah mengatakan, Bank Aceh sudah merintis ke arah perubahan untuk bisa melayani transaksi internasional.
Katanya, nanti proses itu akan dilanjutkan terus oleh para petinggi bank aceh selanjutnya.
Dikatakan, pihak sudah bertemu dengan pihak visa card untuk proses izin.
Jika selesai, bank bisa menjadi issuing bank yaitu bank penerbit kartu berlogo visa.
Serta acquring bank, yaitu bank yang menerima transaksi kartu lain yang berlogo visa.
“Saat ini Bank Aceh sedang proses izin dengan visa card, nanti tahapan itu akan dilanjutkan oleh teman-teman di Bank Aceh Syariah,” ujarnya.
Bahkan, Bank Aceh juga sudah bekerja sama dengan Citibank untuk menjadi bank devisa, supaya dapat melayani pedagang atau eksportir dalam perdagangan luar negeri. (mun)
Baca juga: Penguatan Ekosistem Halal Value Chain untuk Mendukung Ekonomi Syariah dan Industri Halal
Baca juga: Aceh Gambaran Ekonomi Syariah Indonesia