Cut Dina Anjali, Gadis Tuna Netra asal Aceh Bertekad Ukir Juara di MTQ Nasional 2022 di Kalsel
Laporan Agus Ramadhan | Kalimantan Selatan
SERAMBINEWS.COM, BANJARMASIN – Gadis kecil bernama Cut Dina Anjali (12) menjadi salah satu perwakilan Aceh yang akan bertanding di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-29 tahun 2022 di Kalimantan Selatan.
Gadis kelahiran 28 Juli 2010 yang akrab disapa Icut ini akan turun di cabang Tilawah Al-Quran kategori tuna netra.
Memiliki keterbatasan bukan menjadi penghalang baginya untuk mengukir prestasi.
Prestasi demi prestasi telah diraihnya, mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi sudah ditorehkannya.
Baca juga: Seluruh Peserta MTQ Nasional 2022 Asal Aceh Lulus Verifikasi Faktual
Karena itu, Icut pun memasang target untuk bisa meraih juara dan dapat mengharumkan Tanah Rencong dikancah nasional dalam pelaksanaan MTQ Nasional 2022.
“Icut ingin sekali juara nasional. Mohon doanya kepada masyarakat Aceh,” ujarnya saat ditemui wartawan Serambinews.com, Agus Ramadhan di Pemondokan Kafilah Aceh di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Seraya menambahkan dirinya akan tampil dalam babak penyisihan pada Jumat (14/10/2022) siang di Masjid Nurul Iman, Indrasari Kabupaten Banjar.
Saat ini, Icut terdaftar sebagai siswi kelas 6 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Labuy Banda Aceh.
Ia merupakan anak pertama dari pasangan T Musliadi dan Rahmifia.
Baca juga: Bus Kafilah MTQ Aceh Dilempar OTK Saat Melintas di Aceh Tamiang, Polres Tingkatkan Patroli Malam
Sang ayah kesehariannya bekerja sebagai petani dan ibunya mengurus rumah tangga.
Kecintaannya terhadap Al-quran sudah dirasakan sejak kecil.
Hal ini bermula ketika dirinya kerap mendengar orang-orang bertilawah di meunasah (musahalla) yang berada disamping rumahnya di Gampong Meunasah Masjid Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar.
Musliadi yang menyadari buah hatinya itu kagum dengan cara orang-orang melantunkan Al-Quran, segera membawa Icut ke teras meunasah.
Sang ayah pun tidak berani membawa masuk anaknya ke dalam meunasah untuk bergabung mengikuti Tilawah bersama mereka.
Dia takut dengan kehadiran Icut yang memiliki kekurangan ini dapat mengganggu mereka.
Sehingga hampir setiap hari Icut duduk di teras meunasah untuk mendengar secara jelas orang-orang bertilawah.
Dalam satu waktu, Musliadi pun menghampiri guru pengajar tilawah tersebut dan bertanya apakah anaknya yang tuna netra bisa menjadi seorang pembaca Al-Quran.
Baca juga: Kafilah Aceh Tiba di Banjarmasin, Semua Dalam Kondisi Sehat dan Siap Tanding di MTQ Nasional 2022
Dengan rasa kagum yang luar biasa, guru tersebut mempersilahkan Icut untuk belajar dengannya dan sang ayah juga turut membantu anaknya belajar dengan cara memintanya mendengar dan kemudian mengulanginya.
Metode belajar ini terus berlangsung setiap hari.
Buah dari kesabaran ini akhirnya berhasil mengantarkan Icut meraih juara 2 di ajang MTQ Aceh Besar 2018 dan Juara 1 MTQ Aceh 2022 di Bener Meriah.
Seorang pelatih Icut di MTQ Nasional 2022, Ustadz T Alamsyah SH mengatakan, ini adalah sebuah anugerah yang dimilikinya.
“Sangat luar bisa kegigihan Icut dalam belajar bertilawah meskipun dalam posisinya yang dilahirkan memiliki kekurangan,” tuturnya.
Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin Gantikan Presiden Jokowi Buka MTQ Nasional 2022, Berlangsung di Kiram Park
Semua ini, katanya, tidak terlepas dari qudrah iradah Allah yang memberikan hidayah kepada Icut dalam membaca Al-Quran secara Tilawah.
“Mungkin semua orang bisa membaca Al-Quran, tapi tidak semuanya bisa Tilawah. Tapi Icut yang memiliki kekurangan dalam penglihatan bisa menunjukkan kelebihannya,” ujar Ustadz Alamsyah.
Pelatih berharap Icut mampu menampilkan yang terbaik pada Jumat nanti dan semoga apa yang diharapkannya itu dapat pula diraih. (*)