Berita Sepakbola

Arema FC Mulai Latihan Didampingi Tim Psikologi, Tanggungjawab pada Pemain

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Javier Roca, pelatih Arema FC di Liga 1 2022.

Hal tersebut merupakan kebijakan tim psikolog yang saat ini memberikan pendampingan kepada Johan Alfarizie dan kawan-kawan.

Sesi latihan secara tertutup tersebut perlu dilakukan agar para pemain bisa lebih leluasa untuk meluapkan isi hati mereka terkait peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

"Jika (dalam latihan) ditambah penonton atau media, itu nanti tidak keluar.

Makanya kita butuh privasi, kalau ada satu pemain tiba-tiba mau teriak, mau menangis itu bisa lebih bebas," ujarnya.

Menurutnya, saat ini tim sedang berupaya untuk kembali bangkit pascatragedi yang menewaskan 134 orang tersebut.

Ia berharap proses tersebut bisa berjalan dengan baik agar nantinya skuad Singo Edan siap untuk menghadapi lanjutan Liga 1 Indonesia.

Baca juga: Kerusuhan Kanjuruhan, Ade Armando Bela Polisi, Sebut Supporter Arema Biang Kerok

"Paling penting tim mulai bangkit, kita harus siap untuk Liga 1 dimulai kembali," katanya.

Pelatih Arema FC, Javier Roca secara perlahan menyiapkan tim berjuluk Singo Edan tersebut untuk menghadapi lanjutan Liga 1, meskipun hingga saat ini belum ada keputusan kapan kompetisi tersebut akan dilanjutkan pascatragedi Kanjuruhan.

Roca mengatakan, bahwa saat ini secara perlahan bersama tim pelatih untuk menyusun skuad Singo Edan yang sesuai dengan filosofi klub kebanggaan warga Malang Raya tersebut.

"Kondisi saya baik-baik saja (pascatragedi), saya bukan orang kuat.

Tapi yang pertama, saya harus bertanggung jawab kepada pemain," kata Roca.

Roca menjelaskan, ia harus menguatkan diri pascatragedi yang mengakibatkan 134 orang kehilangan nyawa tersebut, untuk memberikan semangat kepada para pemain yang hingga saat ini juga masih diliputi rasa kesedihan mendalam.

Menurutnya, saat ini ia secara perlahan-lahan tengah menyiapkan skema untuk Arema FC guna menghadapi Liga 1.

Ia juga masih menyusun sejumlah metode latihan untuk klub Arema ini.

"Jadi mungkin akan kedengaran terlalu dingin, tapi, kita harus tetap berjalan.

Pelan-pelan, dengan sedih, dengan luka di hati, tapi kita harus tetap berjalan," katanya. (ant)

Baca juga: 3 Suporter Wanita Arema Pingsan saat Tragedi Kanjuruhan, Temannya Minta Tolong Brimob, Malah Ditolak

Baca juga: Soal Pintu Kanjuruhan Terkunci Saat Suporter Arema Hindari Gas Air Mata, PSSI Ungkap Alasannya

 

Berita Terkini