Kesehatan

Waspadai Mual Muntah Berlebihan Saat Hamil, dr Boyke Anjur Konsul dengan Dokter Jika Kondisi Begini

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Boyke Dian Nugraha

Namun ternyata, minum jamu setelah mengalami keguguran tidaklah dianjurkan.

Seksolog dr Boyke membagikan tips cara cepat hamil bagi pasangan yang sudah menikah.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM pada Senin (7/11/2022), dr Boyke menerima pertanyaan dari seorang wanita yang mengaku sering mengalami keguguran, setelah itu, wanita ini rutin minum jamu.

"Kenapa ya dok, saya setelah mengalami keguguran susah banget punya anak lagi padahal saya sudah rajin minum jamu, solusinya seperti apa?," demikian pertanyaan wanita tersebut.

Menurut dr Boyke, wanita yang sering mengalami keguguran tidak dianjurkan minum jamu.

Sebaiknya, wanita yang sering mengalami keguguran dianjurkan untuk berkonsultasi pada dokter spesialis agar diketahui penyebab keguguran tersebut bukan minum jamu.

"Sering keguguran kok malah minum jamu, kita mesti cari sebabnya kenapa, apakah ada infeksi toksoplasma, apakah rahimnya terbalik," kata dr Boyke.

Ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebab keguguran pada wanita, mulai dari infeksi, gangguan hormonal hingga kelainan pada rahim.

Itu sebabnya, wanita yang sering mengalami keguguran sebaiknya konsultasi pada dokter.

Nantinya dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab keguguran tersebut.

"Tugas dokter itu seperti detektif, ketika seseorang sedang keguguran, dia (dokter) harus mencari kenapa ini?," sambungnya.

Namun dari semua penyebab itu, dr Boyke mengatakan kemungkinan besar penyebab terjadinya sering keguguran pada wanita hamil disebabkan oleh infeksi.

"Salah satunya, 70 persen penyebab dari pada keguguran adalah infeksi," ungkapnya.

Jika penyebabnya adalah infeksi, maka harus segera ditangani agar kehamilan selanjutnya tidak terjadi lagi keguguran.

"Jadi jangan minum jamu tapi berkonsultasi dengan dokter biar dicari penyebabnya, coba konsultasi, datanglah ke dokter sepesialis," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini