Fakta Pembunuhan Mahasiswa Unpad, Modus Pelaku Antar Paket, Beli Pisau dan Jaket Ojol di Marketplace

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajaran Satreskrim Polresta Bandung berhasil amankan pelaku pembunuhan seorang mahasiswa UNPAD di Kecamatan Soreang, pada Jumat (11/11/2022) kemarin.

"Tidak banyak yang dibicarakan, hanya makan biasa. Cuma saya sempat berkata, Ariq, sekarang bagus badannya, agak gemuk, bagus. Bagaimana nyusun sudah sampai mana, sok terusin," ucap ayah korban yang dikenal dengan nama Agus Abar.

Ia mengatakan, sejak awal dirinya sudah melihat ada kejanggalan dan tidak mengizinkan anaknya itu berteman dengan pelaku.

Anaknya, kata Agus, pernah curhat kepadanya bahwa sudah tidak berteman lagi dengan pelaku.

"Almarhum bilang, dia sudah tidak lagi dengan si Faris (pelaku). Saya bilang ya sudah Alhamdulillah, memang dari semula juga saya sudah tidak berkenan. Ada hal yang menurut saya ganjil dan pikahariwangeun lah," ucapnya.

3. Korban Sempat Teriak Minta Tolong

Kusworo menjelaskan, saksi sempat mendengar teriakan minta tolong dari korban.

Namun, warga tak berani untuk mendatangi rumah korban langsung.

Selain itu, para saksi juga sempat melihat tersangka sedang keluar rumah, dan langsung mengendarai sepeda motornya kemudian melarikan diri.

"Berdasarkan adanya hal tersebut saksi langsung melaporkan kepada polsek Cangkuang.

Kemudian Kapolsek Cangkuang menginformasikan kepada Polresta Bandung, terus dilakukan penyelidikan," katanya, di Mapolresta Bandung, Sabtu (12/11/2022), dilansir Kompas.com.

Baca juga: Pria di Gowa Bunuh Wanita 26 Tahun Usai Berhubungan Suami Istri, Gara-gara Uang Rp 800.000

4. Pelaku Pura-pura Antar Paket, Beli Pisau dan Jaket Ojol di Marketplace

Kusworo menjelaskan, FA (24), tersangka kasus dugaan pembunuhan mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) di Kompleks Gading Tetuka itu mengaku telah merencanakan pembunuhan terhadap temannya.

Kapolresta Bandung Kombes Pol mengatakan, korban membeli pisau dan jaket ojek online (ojol) di marketplace.

Jaket tersebut, disebut dipakai pelaku untuk mengelabui warga saat berpura-pura mengantarkan paket ke rumah korban.

"Kemudian sengaja masuk ke dalam rumah pura-pura mengantarkan paket, supaya tersangka bisa berada di dalam rumah tanpa ada gangguan," kata Kusworo.

Halaman
123

Berita Terkini