Australian Open 2022

Rekap Hasil Australian Open 2022: 2 Wakil Indonesia Dejan/Gloria dan Mariska Tunjung ke Semifinal

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, pada babak pertama Australian Open 2022 di Quay Centre, Sydney, Rabu, 16 November 2022

SERAMBINEWS.COM - Empat wakil Indonesia telah menyelesaikan pertandingan pada babak perempat final Australian Open 2022.

Dari empat wakil Indonesia yang bertanding di Quay Centre, Sydney, Australia, Jumat (18/11/2022), ada dua wakil Merah Putih yang lolos ke semifinal.

Pasangan ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi wakil Indonesia pertama yang lolos ke semifinal Australian Open 2022.

Dejan/Gloria memastikan tiket semifinal setelah mengalahkan Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang), melalui rubber game.

Selanjutnya tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menyusul langkah Dejan/Gloria.

Gregoria melaju ke semifinal setelah juga menyingkirkan wakil Jepang, Saena Nawakami, dalam rubber game.

Melalui hasil ini, Gregoria menambah keunggulan rekor pertemuan atas Nawakami menjadi 3-1.

Baca juga: Rekap Hasil Australian Open 2022: 4 Wakil Indonesia ke Perempat Final

Selain lolos ke semifinal, Gregoria juga memastikan diri lolos ke turnamen tutup tahun, BWF World Tour Finals 2022, 14-18 Desember mendatang di Guangzhou, China.

Namun, hasil ini tidak diikuti dua wakil Merah Putih lainnya.

Adnan Maulana/Nita Violina Marwah harus mengubur impian lolos ke semifinal setelah enyerah dari Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China) dengan skor telak dalam dua gim langsung.

"Permainan kami tidak keluar sama sekali. Dari awal terus tertekan. Pola permainan kami benar-benar tak berkembang. Ini yang membuat kami kalah," kata Adnan dilansir BolaSport.com dari PBSI.

"Permainan kami sama sekali tidak berkembang. Permainannnya jelek. Selama berlangsung, kami terus ditekan. Juga banyak melakukan kesalahan sendiri," aku Nita.

Menurut Adnan, pasangan asal Negeri Tirai Bambu itu memang tampil lebih baik. Dari kacamatanya, Huang Dong Ping memiliki pertahanan kuat. Beberapa kali diserang tidak tembus. Apalagi, karakter shuttlecock yang digunakan termasuk berat.

"Sementara pemain putra, serangannya tajam karena punya postur tinggi. Pertahanannya juga lebih rapat. Kalau kami salah buang, pasti langsung disergap. Itu yang terjadi dalam pertandingan tadi," tutur Adnan.

Adnan melanjutkan bahwa dalam pertandingan tadi seharusnya bersama Nita, dia bisa tampil lebih baik lagi.

Halaman
12

Berita Terkini