Remaja 15 Tahun Tewas saat Latihan Silat, Polisi Tetapkan 4 Tersangka, Termasuk Pelatih

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

SERAMBINEWS.COM - Seorang remaja asal Lamongan berinisial MRD (15) tewas ketika menjalani latihan silat bersama teman seperguruannya, Kamis (1/12/2022) dini hari.

Korban mengalami kekerasan ketika latihan silat di halaman SDN Dusun Tugu, Desa Tugu, Kecamatan Mantup, Lamongan, Jawa Timur.

Latihan silat berlangsung dari Rabu (30/11/2022) malam dan pada Kamis dini hari korban mengeluh mengalami sakit di perut dan dada akibat tendangan fisik.


Mengetahui keluhan korban, teman sesama pesilat membawanya ke Puskesmas terdekat.

Namun korban sudah meninggal dunia sebelum sampai di Puskesmas.

 

Polisi tetapkan 4 tersangka

Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro mengungkap, pihaknya telah menetapkan empat tersangka dalam kasus tewasnya seorang pesilat di Lamongan.

Keempat tersangka yakni A (16), M (16), F (19) dan ARA (18) telah diperiksa sebagai saksi sebelum ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah naik statusnya, dari saksi menjadi tersangka. Ada empat orang (tersangka), yang sebelumnya berstatus saksi," ujarnya pada Jumat (2/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Para tersangka merupakan senior dan pelatih korban yang melatih fisik korban dengan kekerasan.

Dari keempat tersangka tiga diantaranya masih di bawah umur.

"Dan satu diantaranya sudah ditahan," tambahnya.

Sementara tiga tersangka lain yang masih di bawah umur akan ditangani perkaranya oleh unit perlindungan perempuan dan anak (PPA).

"Meski dibawah umur, ketiganya tetap statusnya jadi tersangka," terangnya dikutip dari TribunJatim.com.

Baca juga: Guru Silat Tewas Ditikam ODGJ di Mataram, Sempat Terlibat Cekcok hingga Duel, Ada 6 Luka Tusukan

Kronologi kejadian


Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Mantup, AKP M Kosim menjelaskan kronologi kejadian berawal ketika korban menjalani latihan silat pada Rabu (30/11/2022) malam.

"Ceritanya itu kan latihan bersama, ada seniornya juga, tapi masih muda-muda semua. Latihan biasa, seperti orang digembleng (adu fisik antar pesilat)," jelasnya pada Jumat (2/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya para pesilat yang masih muda memukul korban dibagian organ vital yakni dada dan perut.

"Anak-anak ini kan enggak tahu batasan mukul gimana, efeknya seperti apa, jadi ngawur saja," tambahnya.

Setelah adu fisik terjadi, korban mengeluh sakit dan dibawa ke Puskesmas oleh teman-temannya.

Namun terlambat karena dalam perjalanan menuju Puskesmas korban meninggal dunia.

"Setelah dipukul (mendapat pukulan), korban merasa sakit dan sesak. Akhirnya dibawa ke Puskesmas dan sepertinya saat perjalanan sudah tidak ada, sudah meninggal," pungkasnya.

Korban kemudian dibawa ke rumah duka dan orang tua korban menemukan luka memar di tubuh anaknya.

Orang tua korban langsung melaporkan kejadian ini ke pihak desa dan dilanjutkan ke Polsek Mantup, Lamongan.

"Jelas tidak menerima, wong anak masih SMP. Kita ke sana ngecek, (posisi mayat) sudah di ruang tamu, sudah ditutupi, dibungkus kain jarik. Kemudian saya buka (kain jarik penutup mayat), saya lihat ada memar," ujarnya.

Baca juga: Jika AS dan Sekutu Tak Akui 4 Wilayah Baru Federasi Rusia, Vladimir Putin Tolak Damai dengan Ukraina

Baca juga: RAPBK Bireuen Diserahkan ke DPRK, Ini Nilainya, Sekwan Sebut Segera Ditetapkan Jadi APBK

Baca juga: Pemerintah AS Setujui Permintaan SpaceX, Sebar 7.500 Satelit dan Layanan Digital Global

Tribunnews.com: Remaja di Lamongan Tewas saat Latihan Silat, Polisi Tetapkan 4 Tersangka, Termasuk Pelatih

Berita Terkini